Biasakan vote terlebih dahulu
Mohon ingatkan jika ada typo atau semacamnya
Happy Reading!-oOo-
Hari ini Aya berangkat sekolah dengan menaiki motor barunya. Honda CBR 1000rr sampai di rumahnya tadi malam. Gadis itu senang bukan main. Terlebih lagi ia membelinya menggunakan uang yang ia tabung beberapa tahun belakangan.
Surya, Ayah Aya sebenarnya tidak masalah. Hanya saja pria yang kini dinas di luar kota itu berpesan lain kali penghasilan Aya sebagai model di tabung saja untuk masa depan. Masalah kendaraan, Surya bisa membelikannya untuk Aya ataupun Virgo. Terlebih lagi tipe kedua anaknya itu sama-sama-sama suka motor besar.
Virgo tidak bisa berkata-kata melihat motor Aya. Pasalnya adiknya itu pernah bilang beberapa bulan lalu jika ia akan segera membeli motor baru. Jauh lebih keren dari kepunyaan Virgo yang tidak lain Yamaha R250. Virgo menertawakan Aya yang saat itu sangat yakin akan ucapannya. Dan tadi malam, Virgo dibuat bungkam sekaligus menganga melihat motor itu datang ke rumah mereka.
Seperti biasa Aya parkir di parkiran sekolah. Hari ini ia tidak ingin membayar parkir, maka dari itu ia menaruh motor barunya di parkiran yang tidak terlalu besar itu. Sekuat tenaga ia mendorong motornya sampai parkiran, karena kembali lagi, SMK Barsel menerapkan aturan agar menuntun motor jika memasuki area sekolah-wajib bagi murid. Jangan bertanya kenapa guru tidak, atau Pak Johan siap memperlihatkan matanya yang melotot garang.
Aya masih nangkring di motornya. Merapikan rambutnya yang sedikit berantakan sambil melihat kaca spion. Suara motor ninja terdengar membuat Aya menghentikan gerakan. Ninja hitam tiba-tiba sudah terparkir di sebelah motornya. Si pengendara melepas helm full face yang dikenakan. Terpampanglah wajah tampan dengan pahatan yang sangat indah. Sejenak Aya terhanyut oleh pesona orang itu.
Sentilan di kepalanya membuat ia tersadar. Lelaki itu memandang Aya garang sekaligus datar.
"Sialan lu," umpat Aya. Tangannya kembali melanjutkan menata rambut panjangnya.
"Motor baru tuh," ujar lelaki tersebut.
Aya menoleh. "Iya kenapa? Cakep kan? Iyalah," sahutnya.
Lelaki itu memutar bola matanya jengah. "Berapa harga?" tanyanya.
"Kenapa tanya-tanya? Mau ikutan beli?" tanya Aya polos.
"Ck!" decak Sang lelaki, "mau bandingin aja sama harga motor baru gue."
Aya menumpukan kedua tangannya di atas helm. Ia memandang lelaki yang kini duduk menghadapnya dengan kaki yang disilangkan.
"Perasaan ... itu bukan motor baru," cetus Aya menunjuk motor ninja pria itu dengan dagu.
"Bukan ini. Tapi di rumah, belum gue pakai ke sekolah," sahut Sang lelaki sambil menepuk tangki bensin motornya.
"Ayo turun," ajak lelaki tersebut sambil menarik rambut Aya.
"Ck! Bara!" rengek Aya dengan bibir mengerucut.
Bara terkekeh pelan dengan senyum tipis. Tangannya terulur mengacak surai lurus Aya. Sang empu menggerutu sebal dengan menepis tangan laknat Bara.
"Tangan lo gak punya sopan santun anjing," sentak Aya memandang tajam pada Bara.
"Dah yok ke kelas," ajak Bara tidak mempedulikan umpatan Aya.
"Gue mau ke toilet dulu," sahut Aya.
Bara yang sudah melangkah kini berhenti dan membalikkan badan. Memandang Aya dengan tatapan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistakes [END]
Teen FictionAya Lusya Wardina cantik orangnya, siapa aja bakal ngincer dia jadi pacarnya. Sayangnya dia galak, jutek, songong, sombong dan masih banyak lagi sifat angkuhnya. Dibalik itu kalo udah temenan sama dia pasti paham sifat asli dia; baik banget. Aya lu...