[26] Pengakuan

367 37 2
                                    

Halo halo halo!
Ketemu lagi nih
Ada yang kangen gak? Gak ada? Gapapa
Cus langsung aja ya
Jangan lupa vote dulu terus komen ya
Selamat membaca

-oOo-

Kacau. Itulah kondisi yang pas untuk menggambarkan seorang Aya. Gadis itu duduk di kursi putar meja belajar. Baru saja ditinggal Virgo beberapa hari namun gadis itu merasa sudah tidak kuat hidup sendiri. Bukan masalah rumah ataupun dapur, karena Cici dengan senang hati berkunjung dan membereskan rumah Aya. Budhenya memang sangat baik.

Akhir-akhir ini dirinya mudah marah. Lebih sensitif bahkan tak kenal lagi yang namanya melucu. Terhitung sudah tiga hari sejak kejadian dimana Aya menonjok Bara, keduanya tak bertukar sapa. Saling mendiamkan dan seolah tidak sudi melihat satu sama lain. Bahkan mereka sepertinya melupakan projek fisika yang bahkan belum disentu.

Siang tadi Aya kedapatan membawa rokok ke sekolah. Alhasil hukuman ia dapat, lari lima kali keliling lapangan bakset. Enteng bukan? Siapa bilang! Bukan Pak Johan namanya jika tidak ekstrem menghukum muridnya. Tanpa alas kaki Aya berlari mengelilingi lapangan bercetak aspal dengan terik matahari yang berada tepat di atas kepalanya. Tak segan-segan, Pak Johan mengatur kecepatan lari Aya. Gadis itu tidak dibolehkan berlari cepat. Harus santai seperti orang sedang berjoging. Sialan bukan? Untung guru, jika bukan mungkin sudah babak belur karena tangan gadis itu.

Malam ini setelah makan bersama Cici, kembali Aya menapaki kamarnya. Tak ada gairah hidup dalam dirinya. Dengan pelan menggerakan kursi beroda tersebut, Aya melamun. Hal yang tidak Aya tunjukan selama melakukan video call bersama kakaknya. Sebisa mungkin Aya bersikap santai seolah tak ada masalah.

Dering notifikasi membuat Aya menoleh pelan, sangat tidak bergairah. Diraihnya ponsel berlogo apel tersebut. Helahan nafas ia hembuskan dengan keras. Ia meredam emosinya agar tidak memuncak dan berakibat buruk pada siapapun.

WhastApp
Gebams : Sya kamu gak ke sini? Sibuk ya? Nenek tadi kesini, nanyain kamu

Karena tidak enak hati akhirnya Aya membalas pesan Gebams. Jelas ia mengabaikan ucapannya beberapa hari lalu ketika Praynando mendatanginya dan mengajaknya ke rumah sakit sedangkan Aya berkata jika ia akan kembali menjenguk Gebams besok harinya namun hingga saat ini ia belum menjenguk mantannya itu.

«- Gebams
Online

Sya kamu gak ke sini? Sibuk ya?
Nenek tadi kesini, nanyain kamu

Sorry Ge
Gue gak enak badan
Maaf juga udah gak udah beberapa
hari ini gak jenguk lo.
Gue janji ...

Aya memberengut, tak seharusnya ia mengatakan janji. Segera ia menghapus kata tersebut. Ia bukan orang yang mudah berjanji dan bukan juga orang yang mudah melanggar janji. Ia membuat janji atas keputusan yang sudah dipertimbangkan. Ia bukan anak teledor yang hanya bisa mengucapkan kata tanpa mau bertanggung jawab atas kata tersebut.

Sorry Ge
Gue gak enak badan
Maaf juga udah beberapa hari gue
gak jengukin lo
Kalo gue udah baikan,
gue ke rumah sakit deh...
Nurut sama Berlin,
jangan banyak tingkah

😄😄😄
Makasih Sya

Buat apa?
Gue gak kasih lo apa-apa perasaan

Makasih kamu udah perhatian
Aku seneng
Oh iya, kamu juga cepet sehat ya
Aku khawatir kamu kenapa-napa
Apalagi kamu sendirian di rumah

Ada Budhe yang jagain gue
Lagian juga gue sanggup jaga diri sendiri

Mistakes [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang