Arc 4-3 Ch 4 -Suspension Bridge Effect

156 17 0
                                    

seperti biasa, kalau ada yang mengganjal atau ada kesalahan ketik, silakan langsung comment. Kalau bagian mengganjal, selama tidak spoiler dengan story, akan Author jawab.

============================================================


[Jadi, sekarang, dia menetap di kamarmu?]

"Jangan khawatir. Ibla sudah mengganti kamarnya menjadi double bed. Jadi, kami tidak akan tidur satu ranjang."

Hari ini benar-benar kacau. Setelah perseteruan tadi, aku membawa Rina bersamaku. Aku beruntung dia adalah perempuan Alhold. Dengan dadanya yang datar, hanya dengan memberinya hoodie dan kaca mata, Rina sudah tampak seperti laki-laki.

Aku mengatakan pada Zortac kalau laki-laki yang bersamaku adalah salah satu orang intelijen. Alasan kenapa aku mengetahui keberadaan dan kehadiran penghilang pengendalian tipe optik juga berkat agen ini. Ya, semua itu bohong. Dan , tentu saja, Ibla mengetahuinya. Namun, itu tidak penting.

Aku membeberkan semua informasi yang kudapat dari Rina pada Zortac dan Ibla, terutama mengenai kerajaan Nina yang berniat mengobarkan perang ke seluruh benua. Aku memiliki perkiraan kenapa Ratu Nina melakukan itu, tapi tidak mengatakannya. Di lain pihak, Ibla dan Zortac juga memiliki perkiraan sendiri. Mereka menduga kerajaan Nina berniat menjadikan perang ini menjadi perang dunia.

Kondisi saat ini adalah intelijen dari berbagai penjuru dunia mencegah agar tidak ada negara sekutu di luar benua yang ikut terlibat. Kalau perang sampai menyebar ke seluruh benua, mau tidak mau, sekutu-sekutu tersebut akan bergerak. Mereka tidak mau kehilangan negara yang berhutang menjadi hilang.

Kalau negara tersebut hilang, hutang yang mereka beri akan hilang untuk selamanya. Kalau seandainya tidak memiliki hutang, para sekutu tidak akan peduli walaupun negara tersebut hancur. Bahkan, saat ini, yang menekan sekutu Mariander agar tidak bergerak adalah negara-negara lain yang tidak ingin perang dunia meletus. Dengan kata lain, mereka harus merelakan hutang kerajaan Mariander.

Namun, kalau perang sudah membara di seluruh benua, tidak ada alasan lagi sekutu masih diam. Dengan embel-embel akan meningkatkan impor setelah pelebaran wilayah, Nina bisa menggoda sekutunya.

Kalau dipikir menggunakan logika normal, aku akui, ucapan Zortac sangat masuk akal. Namun, sayangnya, yang melakukan ini adalah keluarga Alhold. Jadi, aku meragukannya. Meski demikian, aku tidak menyatakan keraguan ini. Aku membiarkan mereka begitu saja.

Setelah selesai, kebetulan, pasukan masih berkumpul di pelabuhan dan area sekitar. Jadi, Zortac dan Ibla langsung memberiku tur untuk muncul di depan semua orang. Kami menemui tentara-tentara berpangkat brigadir jenderal hingga kapten. Kami hanya bertukar salam dan Zortac menjelaskan bagaimana jaringan informasi dan senjata penghilang pengendalian telah memberi banyak kontribusi.

"Lihat! Itu Lugalgin Alhold!"

"Eh? Regal Knight terkuat itu?"

"Regal Knight? Dia itu kepala intelijen."

"Apa benar dia yang memasok peluru penghilang pengendalian."

"Aku dengar dia juga yang menghancurkan penghilang pengendalian yang tadi digunakan."

"Kita benar-benar beruntung dia bukan musuh."

Ketika berjalan melewati tentara dan pangkalan, tentu saja, perbincangan mengenai diriku tidak terelakkan. Pandangan para tentara ini pun tidak lepas dariku. Apalagi aku dipandu oleh Mayor Jenderal.

Di lain pihak, Rina hanya diam seharian. Dia memainkan peran orang pemalu dan hanya akan berbicara denganku. Setelah kunjungan selesai, acara dilanjut dengan makan malam bersama dengan Zortac dan beberapa Brigadir Jenderal.

I am No KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang