Arc 4-3 Ch 13 - Akhirnya! Pernikahan!

202 16 39
                                    

Seperti biasa, kalau ada yang mengganjal atau ada kesalahan ketik, silakan langsung comment. Kalau bagian mengganjal, selama tidak spoiler dengan story, akan Author jawab.

============================================================


Halo, Tasha. Halo semua.

Maaf ya akhir-akhir ini aku tidak mengunjungi kalian setiap pagi. Terlalu banyak masalah yang harus diselesaikan. Dan lagi, anak-anak panti asuhan juga sudah mengirim pesan agar aku tidak setiap hari datang ke sini. Mereka ingin agar aku lebih fokus pada Emir dan yang lain.

Menurut mereka aku cukup datang sesekali atau bahkan kalau perlu hanya setahun sekali. Meski ingin menolak ucapan mereka, tapi, aku sendiri sadar kalau datang ke sini setiap hari tidak baik untuk mental dan keluargaku. Apalagi kalau nanti sudah memiliki anak. Aku jelas tidak mungkin datang ke sini setiap hari.

Jadi, oleh karena itu, Tasha, semuanya, aku minta maaf kalau ke depannya akan jarang datang ke sini. Namun, jangan khawatir, anggota Agade akan senantiasa membersihkan tempat peristirahatan kalian secara rutin.

Alasanku datang sebenarnya kali ini adalah ingin memberi tahu kalau besok, akhirnya, aku menikah. Bukan hanya dengan satu wanita, tapi langsung tiga. Hahaha. Konyol sekali ya. Sekalian lah biar aku cerita tentang pernikahanku ini.

Menurut ibu dan tante Filial, ibu Inanna, pernikahanku sangat merepotkan. Yang menurut mereka repot bukanlah kemungkinan mata-mata atau penyusup yang ingin membunuh kami. Militer, kepolisian, intelijen, bahkan pasar gelap mengawal pernikahanku. Yang merepotkan, menurut mereka, adalah prosesi pernikahannya.

Seperti yang kalian tahu, calon istriku, ditambah Rina, berasal dari tiga kerajaan yang berbeda. Dan, tentu saja, ketiga kerajaan memiliki tradisi pernikahan yang berbeda. Kalau pernikahannya tidak bersamaan, tidak akan repot. Namun, sayangnya, hal ini tidak mungkin dilakukan karena Bana'an, Nina, dan Mariander sedang di tengah perang.

Banyak pernikahan akan berujung pada banyak perayaan. Menurut kami, hal ini bisa mengundang kecemburuan sosial dari tentara dan orang di perbatasan. Kalau salah langkah, kecemburuan sosial ini bisa menjadi bibit pemberontakan.

Sempat ada ide, dari ayah, untuk melangsungkan tradisi pernikahan Kerajaan Kish. Namun, ide itu ditolak mentah-mentah oleh ibu dan tante Filial. Kalau aku adalah orang normal, mungkin tidak masalah. Namun, karena aku menikahi dua mantan tuan putri dan satu calon ratu, penggunaan tradisi pernikahan Kerajaan Kish sama saja seperti aku mendeklarasikan kebangkitan Kerajaan Kish.

Karena semua masalah ini, akhirnya, ibu dan tante Filial memilih untuk membuat prosesi pernikahan baru. Aku sendiri tidak tahu bagaimana prosesi pernikahannya nanti.

Di lain pihak, baik Emir dan Inanna tidak terlalu peduli dengan prosesi pernikahan apa yang akan dianut selama mereka bisa tampil menawan dengan gaun pernikahan. Untuk Rina? Dia lebih tidak peduli. Selama Kerajaan Bana'an mengakui Rina sebagai istriku, dia bahkan tidak masalah kalau pun tidak ada prosesi pernikahan.

Namun, di sini yang menarik. Tasha, apa kamu tahu kalau tiga kerajaan ini memiliki satu tradisi yang sama? Kesamaan itu adalah mempelai laki-laki dan wanita harus dipisah sehari sebelum pernikahan. Jadi, sejak pagi ini, aku tidak bersama Emir dan yang lain. Mereka bertiga menginap di hotel sedangkan aku di rumah, sendirian.

Menurut ibu dan tante Filial, mempelai laki-laki dan wanita harus diberi waktu sendiri untuk memikirkan tentang pernikahan. Dan, karena dipisah, hari ini adalah momen terakhir bagi keluarga, mantan, teman, selingkuhan, atau siapa pun untuk meyakinkan mempelai agar membatalkan pernikahan.

I am No KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang