Arc 4 Ch 12 - Kriminal

203 20 9
                                    

Seperti biasa, kalau ada yang mengganjal atau ada kesalahan ketik, silakan langsung comment. Kalau bagian mengganjal, selama tidak spoiler dengan story, akan Author jawab.

============================================================


"Ulangi lagi?"

"Apollo sudah berakhir. Semua bangunan dan fasilitas vital mereka telah diakuisisi dan diambil alih oleh Enam Pilar yang lain."

"Enam Pilar yang lain? Quetzal dan Orion juga?"

"Iya. Quetzal dan Orion juga. Yah, yang bergerak duluan adalah Quetzal sih, Orion baru bergerak di akhir. Jadi, yang berkhianat hanya Quetzal. Orion hanya mengambil rempah-rempah."

Aku terdiam, mencoba mencerna ucapan Ukin. Laki-laki berambut pirang ini mengatakan hal itu dengan sangat enteng, seolah-olah itu adalah hal yang normal, sudah diduga.

Sebenarnya, aku juga menduga kalau hal ini akan terjadi cepat atau lambat, tapi tentu saja tidak menginginkannya. Aku berharap mereka melakukan akuisisi dan saling serang setelah perang melawan Lugalgin dan kerajaan selesai, tidak secepat ini!

Saat ini, aku dan Ukin sedang duduk di sebuah sofa, di ruang bawah tanah. Ruang bawah tanah berukuran 6 x 8 meter ini adalah salah satu ruang aman yang kubeli dengan uang saku. Selain sofa, tempat ini juga memiliki televisi, komputer, kamar mandi, kulkas. Lengkap.

"Apollo, seharusnya, mengumpulkan semua anggota dan senjatanya di lapangan golf itu, kan? Apa kamu memiliki penjelasan bagaimana sebuah organisasi pasar gelap besar, satu dari enam pilar, hancur dalam waktu singkat? Apa yang dilakukan oleh Lugalgin?"

"Sayangnya, aku tidak memiliki informasi soal itu. Entah kenapa, ketika serangan itu berlangsung, semua kamera cctv di sekitar lokasi kejadian mati. Jadi, sayangnya, kita tidak tahu apa yang terjadi di tempat itu. Yang jelas, informasi yang beredar mengatakan Lugalgin dan perempuan berambut coklat panjang kepang dua, yang aku yakin adalah Mulisu, pergi dari tempat itu setelah serangan selesai."

Jadi ini adalah hasil perbuatan Lugalgin dan Mulisu ya. Sebenarnya, aku tidak terlalu terkejut karena di masa lalu, kata Ukin, Lugalgin pernah menghancurkan organisasi kelas enam pilar seorang diri. Ukin juga mengklaim dirinya dan Mulisu juga bisa melakukan hal itu, tapi baru Lugalgin yang terbukti. Jadi, kalau Lugalgin dan Mulisu menyatukan kekuatan, ya, aku sangat bisa percaya kalau mereka menghancurkan Apollo.

Di lain pihak, yang membuatku terkejut, dan merasa terganggu, adalah bagaimana semua cctv di tempat itu tidak aktif ketika kejadian. Apa ini ulah Guan dan Akadia? Tidak! Daerah itu adalah wilayah kekuasaan Apollo. Mereka tidak akan memiliki kuasa di tempat itu sama sekali.

Apakah ini dilakukan oleh intelijen yang berada di bawah kendali Lugalgin? Rasanya juga tidak. Secepat apa pun intelijen bergerak untuk menghapus rekaman cctv, tidak mungkin secepat ini. Paling cepat, seharusnya, baru besok rekaman-rekaman itu dihapus, setelah diperiksa.

Satu-satunya kemungkinan lain yang tersisa adalah–

"Ada kemungkinan Lugalgin memiliki backing orang atau pihak lain di belakangnya yang belum kita ketahui."

Ukin mengatakan apa yang ada di pikiranku. Entah dia bisa membaca pikiranku atau kami memang satu frekuensi.

"Info tambahan, tampaknya, Karla dan anak buahnya tidak berada di lapangan golf itu ketika serangan. Jadi, seharusnya, dia masih hidup dan kemungkinan besar akan melakukan serangan balasan."

"Ah, serangan balasan ya....."

"Hei!"

Akhirnya pihak yang diacuhkan pun membuka suara. Suara itu datang dari ujung ruangan. Seperempat dari ruangan ini adalah penjara lengkap dengan kamar mandi dengan sekat.

I am No KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang