Haii👋... Apa kabar? Kalian sehat kan? Alhamdulillah kalo gitu.
Jangan lupa tinggalin jejak, jangan hanya numpang lewat...🙏
Follow IG: @risiahryn
-03-
Pukul 17.00 WIB ini Leonard dan Auristela sudah berada didalam mobil menuju acara pesta ulangtahun Zin's Corp. Memang agak telat, itu dikarenakan jalanan yang macet total. Ini jam pulang kantor, jadi jalanan sangatlah padat.
Leonard dan Auristela menggunakan pakaian yang serasi dan cocok, dengan dress Auristela yang berwarna hitam selutut tanpa lengan. Dan Leonard yang menggunakan jas yang berwarna senada.
Mereka sudah terjebak dikemacetan selama 30 menit. Sangatlah lama. "Pak, apakah kita akan tetap kesana? Acara sudah dimulai pastinya."
"Saya tidak tahu, kalaupun ini putar balik, pastinya tidak bisa," jawab Leonard.
Lama kelamaan mobil mereka berjalan, dan sampailah mereka di perusahaan Zin's Corp yang sudah ramai dikarenakan acara yang sudah dimulai sedari tadi.
Mereka turun bak pasangan suami istri yang harmonis. Memang terkadang, mereka harus mendrama seperti pasangan yang serasi. Itulah salah satu tugas Sekretaris pribadi.
"Selamat atas ulang tahunnya, semoga kedepannya selalu berjaya." Leonard dan Auristela mengucapkan itu pada Mr. Edi selaku pemilik perusahaan Zin's Corp.
"Terima kasih, silahkan dinikmati hidangannya."
Setiap tamu undangan sudah disediakan kursi. Bahkan tempat duduknya sudah ditentukan. Leonard dan Auristela duduk berdampingan. Mereka tengah menyantap pancake yang sudah ada diatas meja.
Disini, ada berbagai makanan. Ada yang makanan berat atau makanan ringan, bukan ciki-ciki, melainkan seperti roti-roti atau kue-kue.
Minuman ada, dari yang mengandung alkohol sampai yang minuman biasa.Auristela sendiri kurang suka dengan suasana disini karena ramai. Begitu juga Leonard. Mereka terdiam satu sama lain, dan sibuk dengan makanannya sendiri-sendiri.
Saat dipertengahan acara, Leonard mulai bosan dan berbuat ulah. Dia menggenggam tangan Auristela dan memainkan jari-jarinya bak anak kecil, tapi dengan wajah yang tetap datar. Auristela yang sudah biasa pun hanya diam tanpa mau berkomentar. Auristela pun tahu jika Leonard sudah bosan dan ingin pulang, tapi tidak mau mengutarakan keinginannya dan mengkode dengan seperti ini.
Auristela yang sama bosan dan capeknya pun berdiri dengan menggandeng Leonard. Mereka pun keluar dari gedung itu dan menuju mobil mereka.
"Siapa yang menyetir?" tanya Auristela.
"Saya mengantuk, bisakah kamu?"
"Memang selalu seperti itu kan," balas Auristela.
Auristela mulai menjalankan mobilnya menjauhi area tempat acara itu. Leonard yang sudah memejamkan matanya, entah tidur atau tidak itu bukan urusan Auristela lagi.
Mereka sampai di apartemen, Leonard terlihat sudah benar-benar tertidur pulas. Dan Auristela agak sedikit tak tega untuk membangunkannya. Jadi, Auristela memilih untuk menunggu atasannya terbangun.
Dia mulai sibuk dengan ponselnya, fokus dengan aplikasi Wattpad. Ya, Auristela memang menyukai aplikasi itu sedari satu tahun yang lalu.
Sampai tak sadar jika Leonard mulai mengerjapkan matanya, sepertinya salah satu penyakit Leonard kembali menghampirinya. "Ela..." lirih Leonard membuat perhatian Auristela teralih padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING [END]
Random"Auristela!" "Buatkan saya kopi!" "Siapkan keperluan saya!" "Elus-elus kepala saya!" "Temani saya tidur!" Bukan dunia SMA, melainkan dunia perkantoran. Dia suka seenaknya. Tapi diam-diam suka. Dia juga suka iri sama anaknya. Apalagi gengsinya yang s...