Prolog-nya telat :D
Happy Reading ^^
Prolog
Suara bising yang tidak biasa memecah kesunyian malam di jagat Cyridostown. Benda-benda langit tidak tampak, bahkan angin yang biasa berhembus menyejukkan pun kali ini seakan takut akan kehadiran sesuatu yang besar. Dan yang paling mencengangkan, hutan-hutan yang ada di seluruh penjuru Cyridostown mengeluarkan semburat cahaya yang mencakar langit.
Para warga Cyridostown tidak bisa tidur karena kebisingan yang tidak berhenti selama berjam-jam, seperti suara terompet yang ditiupkan dari seluruh penjuru Cyrodostown. Mereka dilanda rasa khawatir dan ketakutan, kejadian seperti ini tidak pernah mereka alami sebelumnya.
Para petinggi klan dan para penasihat raja mengadakan rapat mendadak pada malam hari ini, tidak lupa membawa peramal dari setiap klan yang akan membantu mereka melihat apa yang terjadi pada masa depan.
"Lord Ermir!" ucap salah seorang Chiromante* yang kini sedang melihat sphera di pojok ruang khusus kerajaan. Lord Ermir adalah raja yang saat ini memimpin Cyridostown, putra dari Lord Erwin yang sudah wafat beberapa tahun lalu.
"Sesuatu terjadi pada sphera*, Lord!" Lord Ermir yang tadinya sedang berbincang dengan para petinggi klan kini beralih mendekati para Chiromante yang sedang berkumpul di dekat sphera yang dilindingi kaca.
"Ada apa?" Suara tegasnya membuat ruang khusus kerajaan hening, nada Lord Ermir hari ini sangat berbeda.
"Kami tidak bisa melihat apapun pada sphera, sphera tidak berfungsi!" ungkap Chiromante dari Utara, suaranya panik. Hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, ini aneh. Lord Ermir tampak memikirkan sesuatu sambil menyisir jenggotnya dengan tangannya.
"Apakah dia akan datang?" dia, semuanya terlihat mengerti apa yang dimaksud oleh Lord Ermir. Seseorang yang akan membawa kutukan pada Cyridostown sesuai ucapan seseorang yang pernah mengutuk Cyridostown sebelumnya.
"Lord, bukankah orang yang menyerang kita lima puluh tahun lalu adalah turunan terakhir dari klan terkutuk itu?"
"Aku pun berpikir begitu," kalimatnya menggantung, "tapi ... kalau bukan karena dia, siapa yang membuat keributan ini? Sampai-sampai sphera tidak berfungsi?" kini semua orang di tempat itu tampak bingung, begitu juga Lord Ermir.
Karena kejadian ini, mereka teringat kembali sejarah kelam. Dahulu saat Cyridostown di tangan kakeknya Lord Ermir, terjadi keributan di Cyridostown yang tidak terduga. Tidak ada tanda-tanda apapun. Tiba-tiba saja pemberontakan terjadi di mana-mana. Pemberontakan yang dilakukan kepada keluarga kerajaan dan jajarannya saja.
Untungnya, dengan kekuatan Lord Edward semuanya bisa terkendali. Dan para pemberontak diduga dari klan yang berbeda-beda dihukum mati saat itu juga. Tapi ternyata dari sekian banyak pemberontak, beberapa orang selamat. Jejaknya hilang dan tidak tercium sama sekali. Benar-benar bersih.
Keluarga kerajaan mengira pemberontakan hanya terjadi pada saat itu saja, tidak pernah mengira sejarah akan kembali terulang seperti kutukan. Benar saja, seiring berjalannya waktu tragedi itu terjadi setiap lima puluh tahun sekali.
"Lord! Hari ini sudah genap lima puluh tahun sejak kutukan terakhir!" seru salah satu petinggi klan yang sedang menghitung waktu Cydirostown.
Ini akan menjadi kutukan paling besar, desis Lord Ermir.
"Kerahkan kekuatan kalian untuk melawan dia, bisa saja dia tidak terlihat untuk saat ini! Dan ingatlah dia pasti sangat licik, buka mata kalian! Jangan sampai lengah!" begitu arahan berkumandang, mereka segera menyiapkan banyak hal untuk pertahanan.
Rapat selesai, para petinggi klan akan menghimbau setiap klannya agar mengasah kemampuan mereka untuk menjaga Cyridostown dari kutukan yang akan menyerang mereka dalam waktu dekat ini.
~~~~
*) Chiromante : Peramal
*) Sphera dalam bahasa latin artinya bola, tapi di sini yang dimaksud adalah bola kristal berwarna biru; bola ramalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chosen Eyes ✔️
FantasyFollow sebelum membaca ya! ^^ Fantasy-Minor Romance Dia adalah orang diramalkan, tapi takdirnya begitu membingungkan. Apakah ia akan terjebak dalam iris matanya yang hitam dan membuat kehancuran? Atau menciptakan kedamaian dengan iris matanya yang b...