Halo jangan lupa meluangkan waktu untuk menekan bintang harapan atau memberi pesan, kritik dan saran ya!
Happy Reading ❤️
°°°°°°°
Aroma sayur bayam yang baru saja Odette buat masih tercium padahal makanannya sudah mereka lahap habis. Entah kenapa masakan di dunia ini terasa lebih lezat daripada masakan di dunia nyata, padahal dibuat dengan bahan dan bumbu yang sama.
"Enak, Flo?" tanya Odette tiba-tiba, mereka baru saja menghabiskan makan malamnya.
"Enak!" puji Flora sambil tersenyum puas, perutnya sudah kenyang sekarang ditambah makanan yang Odette sajikan sangat enak, lebih enak dari masakan ibunya.
"Bagaimana Wolfie, kau suka?" Wolfie mengibas-ngibaskan ekornya tanda ia suka, Flora tidak tahu kalau serigala ini juga suka sayur bayam. Apakah semua makhluk di dunia ini berperilaku aneh?
"Kau harus bisa memasak nanti, aku tidak bisa loh terus memasak untukmu dan untuk Wolfie," ungkapnya sambil terkekeh.
"Tenang saja, di duniaku aku pintar masak!" balasnya dengan nada yang sombong, padahal yang ia bisa hanya memasak mie instan dan nasi goreng.
Odette merenggangkan tubuhnya, "Baiklah, kalau begitu aku pul—" tangan Odette ditahan oleh Flora.
"Aku ingin bertanya sesuatu," tuturnya serius.
"Bertanya apa?"
"Apakah di dunia ini ada orang jahat?" tanyanya was-was, ia pikir dunia ini pun sama dengan dunia nyata yang banyak sekali kejahatan di dalamnya, termasuk ketika ia menonton film action dan buku-buku bergenre fantasi pun ia pasti menemukan tokoh antagonis di dalamnya.
"Tentu ada." Mata Odette kini berubah serius, senyumnya hilang.
"Bisakah kau beritahu aku?"
Tanpa basa-basi Odette memberitahunya, "Mereka terkenal dengan nama Anathema."
"Anathema, apakah mereka manusia?"
"Iya tentu saja, mereka terdiri dari delapan orang dengan pengendalian elemen yang berbeda-beda."
"Apa yang biasanya mereka lakukan?"
"Memberontak, membuat kekacauan di seluruh daerah, bahkan menculik para factum yang berpotensi dan seperti itulah. Mereka buronan, tertulis di daftar hitam istana."
"Kenapa mereka tidak ditangkap?"
"Mereka pintar, Flo. Sulit juga untuk menemukan mereka,"
"Tujuan mereka apa?"
"Menggulingkan raja, dan mengangkat pemimpin mereka untuk menjadi raja." Mata Odette berubah menjadi kosong.
"Hm, Odette. Apakah aku juga termasuk orang jahat, kau pernah bil—"
"Tergantung, Flo."
"Aku tidak ingin melukai keluarga kerajaan, Odette." Itulah yang selalu Flora khawatirkan, ia takut melukai siapapun yang berbuat baik padanya. Termasuk mungkin teman-temannya dan warga Cyridostown.
"Aku mengerti, aku tahu kau bisa melakukan yang terbaik," pungkasnya sambil tersenyum menghangatkan. Odette sudah seperti kakaknya, untung saja tingkah Odette tidak laknat seperti kakak kandungnya, Moses.
"Baiklah, aku pulang!" Flora mengantarnya sampai bingkai pintu, berdiri di sana sampai bayangan Odette tidak terlihat lagi. Teleportasi.
Rumahnya kembali melengang, tinggalah ia dan Wolfie sekarang. Flora bingung apa yang harus ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chosen Eyes ✔️
FantasyFollow sebelum membaca ya! ^^ Fantasy-Minor Romance Dia adalah orang diramalkan, tapi takdirnya begitu membingungkan. Apakah ia akan terjebak dalam iris matanya yang hitam dan membuat kehancuran? Atau menciptakan kedamaian dengan iris matanya yang b...