Part 13

1.8K 321 15
                                    

Halo jangan lupa meluangkan waktu untuk menekan bintang harapan atau memberi pesan, kritik dan saran ya!

Happy Reading ❤️

°°°°°°°°°

"Aku dan warga Cyridostown lain telah menantimu sejak lama, tetapi keputusan tetap di tanganmu nantinya,

Sesuatu yang kami anggap baik, belum tentu benar-benar baik."

Deg!

Flora menatap Hayden dengan mulut sedikit terbuka, seketika ia teringat dengan quotes yang baru ia lihat di buku kuno miliknya. Hayden menaikkan sebelah alisnya ketika melihat reaksi aneh Flora. Melihat Flora masih belum bereaksi apa-apa, bibir Hayden berkedut, saat yang tepat untuk meluncurkan aksi menjitak dahinya.

Brakkk!

Pintu rumah Flora terbanting dengan suara yang agak keras. Aksi Hayden gagal total. Malangnya, tangan Hayden kini masih mengambang di depan dahi Flora, membuat siapa pun yang melihatnya akan salah mengartikan. Ditambah lagi posisi wajah Flora yang menghadap ke arahnya.

Flora dan Hayden sama-sama menoleh ke arah pintu, pandangan mereka bertemu dengan seseorang yang sedang mengatur nafasnya di bingkai pintu. Wajahnya seketika berubah menjadi kaku.

"E-eh, maaf menganggu," tuturnya sambil tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang sepertinya tidak gatal.

"Jangan salah paham!" teriak Flora dan Hayden bersamaan. Flora tahu apa yang terlintas di otak Odette sekarang.

Rrr, ini bukanlah seperti yang ia pikirkan.

Tanpa pikir panjang Flora beranjak lalu berlari kecil ke arah pintu sekaligus menjauhi Hayden. "Ada apa Odette?"

Odette masih tersenyum kaku karena kelancangannya mendobrak pintu rumah orang yang sedang berkencan. "Kalian ... sedang berkencan?"

"Tidak! Tidak, aduh jangan salah paham," kekeh Flora, padahal di dalam hatinya ia merutuki Odette yang tidak mengetuk pintu terlebih dahulu. Walaupun ia tidak melakukan apapun dengan Hayden, tetap saja ia merasa malu jika dipergoki sedang berduaan.

"Haha baiklah." Tawanya mulai terdengar normal di telinga Flora.

Odette sialan!

"Aku hanya ingin memberitahumu sekarang juga para falcon diperintahkan untuk berkumpul di akademi," ucapnya dengan nada mulai serius.

"Sekarang?"

Odette mengangguk.

"Yasudah, kita berangkat bersama saja!" ajak Flora. Ia menoleh ke arah Hayden yang masih duduk di kursi, berharap ia tidak keberatan.

"E-eh, aku harus kembali ke rumahku karena teman satu timku menungguku di sana," jawabnya terbata sambil perlahan-lahan mundur menjauhi Flora.

"Eh?"

"I-iya, kalau begitu aku duluan! Maaf mengganggu kencan kalian!" teriaknya saat berlari untuk berlalu.

"Heee!"

Melihat Flora yang sedang menggerutu di bingkai pintu, Hayden segera berjalan ke arah Flora sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Ayo pergi."

***

Pada akhirnya Flora dan Hayden pergi ke akademi bersama, ini adalah pertama kalinya mereka berjalan berduaan walaupun harus saling membisu.

The Chosen Eyes ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang