CHAPTER 7

92 50 1
                                    

Saat di kelas Rachel merasa sedikit jenuh entah mau ngapain, karna guru pada mapel terakhir ini sedang ada acara jadi mau tidak mau harus di kosong kan.

Harusnya ini menjadi surga bagi para
murid yang lain karna mereka bisa
bebas itu juga yang dirasakan, ia hanya bosan karna semua murid di kelasnyaa sedang asik sendiri.

Ada yang tidur, ngerumpi ga jelas, ada yang sibuk bermain hp lah.

Sungguh situasi ini yang membuat
Rachel menghela nafas berat, apalagi teman di samping nya malah tidur.

Ia hendak membangunkan nya namun seketika ia urungkan karena dirinya tak tega seperti nya pulas sekali Nadiva tertidur.

Rachel menghela nafas lagi, dia lebih
memilih untuk bermain hp saja sambil memasang headset.

Tiba tiba ada notifikasi dari WhatsApp nya, dan Rachel pun membukanya.

Betapa terkejutnya ia saat melihat isi
notif nya itu dari Revan.

"Hah dia dapet nomer gua darimana?" Gumam Rachel, iapun segera mengingat ngingat

"pantesan, gua kan masuk ke grup sekolah yang isinya semua murid termasuk gua".

Rachel hanya membalas pesan dari
Revan dengan apa adanya saja dia
tidak mau terlalu yang berlebihan.

Lalu Rachel meletakkan hp nya dan
menyender kepala nya di meja.

"Oiya lagipula ngapain ya ka Revan
minta save nomer gua?, Atau cuma
nambahin kontak nya doang ya?"
Batin Rachel yang sedang bergelut dengan pikirannya.

"Au ah jangan geer, paling ka Revan
cuma buat nambah kontak doang".

setelah itu Rachel memilih untuk tidur saja sampai bel pulang berbunyi.

*Pulang sekolah*

"Rachell!" Teriak Nadiva sambil
mengejar Rachel yang sudah jalan
mendahului nya

"Apasih divv, gua pake teriak teriak
napasih kuping gua mau copot ni" kesal Rachel

Nadiva hanya menyengir saja

"Yaudaa Si maap, gua cuma mau bilang sorry ya tadi pagi gua ga ngangkat telfon lu karna gua lagi mandi hhee nah terus kenapa gua telfon balik kaga lu
angkat?"

"Emm.. itulah tadinya gua mau
berangkat bareng lu eh tau nya ga lu
angkat yaudah gua naik sepeda aja
buru buru takut telat"

"Hhee maap yaa hell"

"Iyaa udah sono pulang ditungguin tu
ama ayah lu"

"Okss deh daa rachell!"

Saat ingin mengambil sepeda nya,
tiba tiba Rachel tak sengaja melihat
Revan jalan menuju motornya
dengan merangkul perempuan yang
disampingnya.

Tekuk muka rachel langsung masam,
dan ia segera buru buru menaiki
sepedanya agar tak terlihat oleh
mereka.

Sebenarnya Rachel sangat penasaran
apa huburngan perempuan itu dengan Revan, tapi ia tidak mau ikut campur dalam urusan mereka karna ia merasa tidak ada hak sama sekali,

Ahh.. tetapi mengintip sedikit kan tidak apa apa, pikir Rachel.

Hayy kalian! Jangan lupa vote dan
komen yoo🙌

Gadis Senja [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang