Happy reading all and
Enjoy in my story 🙌
"Ri ayo pul-" ucapan Azka terhenti saat melihat Ari sedang bertatapan dengan salah satu perempuan. Dian dan Liska pun juga baru saja sampai ditempat.Namun beberapa menit berlalu, mendadak Ari memegangi kepalanya yang terasa pusing.
Azka terkejut lantas menopang tubuh Ari yang ingin terjatuh.
"E-eh ri kenapa lu?"
Sejenak Ari diam. lalu menggeleng geleng kan kepala nya.
"Gak gua gak apa apa"
Ekspresi Claudia juga mendadak bingung tak mengerti, melihat kejadian itu.
Tanpa sepatah kata pun akhirnya Ari langsung pergi begitu saja disusul oleh Azka. Claudia hanya diam terpaku menatap kepergian Ari.
"Kok aneh ya, dia tiba-tiba megang kepalanya kayak mendadak pusing gitu" sahut Dian
"Atau jangan-jangan bener lagi itu dia" timpal Liska
"Gak mungkin. Lagipula seinget gua orang itu tuh udah mati kok" yakin Claudia
***
Dirinya baru saja menginjakkan kaki di rumah megah bernuansa modern dengan pemandangan air mancur dan beberapa hiasan tanaman di sekeliling nya. Sungguh nampak indah sekali bila dipandang terus menerus.
"Dek?"
Lamunan nya seketika buyar.
"Eh, iya kak"
Revan terkekeh.
"Ayo sini masuk ngapain kamu masih
disana"Rachel memperhatikan posisi nya saat ini, dan benar saja ia masih berada di dekat pintu mobil milik Revan lalu dengan langkah cepat Rachel segera menyusul Revan yang berdiri di ambang pintu utama.
"Assalamualaikum" ucap mereka bersamaan
"Waalaikumsalam" sahut Randy dan Sonya
Revan segera menyalami tangan kedua orangtuanya disusul oleh Rachel.
"Eh ada tamu, kamu teman sekolahnya Revan ya pasti" tebak Sonya
Rachel hendak menjawab namun Revan langsung memotong perkataan nya.
"Iya mah ini teman sekolah Revan, namanya Rachel dan lebih tepatnya adik kelas"
"Ohh yasudah kalau gitu silahkan duduk nak Rachel"
"Iya tante"
"Aku buatin minum ya hel"
Rachel tersenyum sembari mengganguk patuh.
Tapi tunggu. Mengapa tiba-tiba Revan tak memanggil nya dengan sebutan "dek", apa mungkin Revan tak cerita pada kedua orangtuanya tentang hal itu?.
Saat Revan sedang membuatkan minum untuknya, ia melihat Sonya menghampiri Revan seperti sedang membicarakan sesuatu.
Pendengaran dirinya tak terlalu jelas, namun ia tak sengaja melihat kilas wajah Revan yang berubah menjadi datar dan dingin.
Ada apa dengan Revan?.
Setelah Sonya berbincang dengan Revan, dirinya menghampiri Randy.
Rachel terpaku menatap mereka dalam diam. Lantas tiba tiba manik mata nya tertangkap basah oleh Randy.
Seketika Rachel tersenyum kikuk. Dan pada akhirnya Randy hanya tersenyum sekilas lalu berjalan memasuki sebuah ruangan disusul oleh Sonya. Hal itu membuat Rachel bernafas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Senja [On Going]
Teen FictionHanya pada senja ku menuangkan seluruh isi hatiku, perasaan bimbang perlahan menyelimuti pikiran ku. Senja telah mengajarkan ku bahwa yang hilang akan berganti dengan kebahagiaan baru. Namun jika diriku yang kehilangan, apakah mungkin akan sama?.. ...