"Kamu nggak apa-apa kan?" Tanya Revan dan Ari
Rachel tersenyum kecil, "Gua baik-baik aja kok"
Kemudian keduanya langsung mengandeng kedua tangan Rachel.
"Sekarang kita ke UKS biar gua obatin" lontar mereka bersamaan lagi
Lantas Nadiva segera melepas pegangan tersebut.
"Udah ya biar gua aja yang ngobatin luka Rachel"
Sepanjang koridor Revan maupun Ari saling melangkah terburu-buru sambil memberi tatapan tajam satu sama lain.
"Heh lu nggak usah ikut-ikutan nyusul Rachel biar gua aja" sahut Revan
"Terserah gua lah, toh Rachel nya juga nggak ngelarang kan?kenapa jadi lu yang ribet"
Revan pun langsung melengos pergi mengabaikan perkataan Ari barusan.
"Oh dipikir gua nggak bisa ngejar dia, liat aja nanti gua yang bakal sampe duluan"
***
Rachel menggeram kecil saat dahinya di olesi dengan betadine. Setelah selesai Nadiva pun segera memasangkan plester.
"Gua minta maaf ya hel soal tadi"
"Udah nggak perlu minta maaf, lagian ini sepenuhnya bukan salah lu. Lagipula lu sendiri kan yang bilang sama gua, kalo yang bersalah pasti menyesal dilain hari"
Nadiva mengganguk, lalu tersenyum lebar.
Braakk!
Sontak keduanya menoleh kearah pintu.
"Apaan sih lu orang gua duluan yang sampe!" protes Revan
"Jangan sok tau, gua yang sampe duluan disini. Lagipula harusnya kakak kelas itu mengalah sama adik kelas"
"Adik kelas macam lu?, Ogah gua"
"Gini nih contoh kakak kelas sekaligus ketua basket yang nggak tau diri"
"Jadi gitu ya, mau gua keluarin dari tim basket?"
"Emangnya gua takut sama ancaman lu, tidak segampang itu"
"WOI BERISIK!!"
Sontak Revan dan Ari tersentak kaget akibat teriakan dari Nadiva, begitupun dengan Rachel yang sempat ingin menutup telinganya.
"Gua mohon ya lu berdua jangan ribut disini!, Emangnya kalian mau dihukum?nggak kan"
"Dia duluan tuh yang cari gara-gara" sindir Revan
"Nggak usah nyalah-nyalahin gua"
"Kalo emang kalian masih mau lanjut ribut lagi silahkan, biar gua sama Rachel yang keluar"
Setelah Nadiva dan Rachel beranjak pergi, Revan menatap wajah Ari dengan kesal.
"Apa lu liat-liat?, Gua ganteng ya" ucap Ari terkekeh geli
"Idih kepedean!"
***
"Aneh deh gua sama mereka berdua, jadi ribut gitu mana nggak ada yang mau kalah satu sama lain"
"Lu aja aneh apalagi gua"
"Kayaknya yang gua bilang waktu itu bener deh hel. Kak Revan suka sama lu"
"Emang ya?, Ah jangan ngaco deh"
"Terserah lu mau percaya atau nggak. Intinya yang namanya rasa suka itu bisa datang sama siapa aja, bahkan sama orang yang nggak diduga. Contohnya kayak kak Claudia itu, baru juga putus langsung suka sama Ari mana pake segala cara lagi biar Ari bisa suka sama dia. Emang dasar agresif"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Senja [On Going]
Teen FictionHanya pada senja ku menuangkan seluruh isi hatiku, perasaan bimbang perlahan menyelimuti pikiran ku. Senja telah mengajarkan ku bahwa yang hilang akan berganti dengan kebahagiaan baru. Namun jika diriku yang kehilangan, apakah mungkin akan sama?.. ...