Malam ini dirinya benar benar
tidak bisa tertidur.
Padahal ia sudah berusaha untuk memejamkan matanya, tetapi tetap saja masih terjaga.Karna kesal ia pun beranjak dari
tempat tidur dan menuju ke jendela
kamar nya."Apa gua suka sama dia?. Tapi Belum tentu juga dia rasain apa yang gua rasain sekarang. Gua masih ragu juga untuk memutuskan nya. Hanya sekedar suka tanpa diketahui mungkin hanya itu yang bisa gua lakuin. Gua ini bukan kaya mereka yang dengan mudah mengutarakan perasaannya, gua beda dengan yang lainnya gua yakin kalo emang dia buat gua pasti akan datang dengan sendirinnya. Dan kalo emang bukan. Gua harus bisa perlahan buat merelakan nya" ucap Rachel sambil membayangkan wajah Revan yang saat ini terukir di hati nya.
🥀🥀
Pagi pagi sekali Rachel sudah di
bangunkan oleh alarmnya.
Ia pun terbangun dan langsung bergegas untuk mengambil air wudhu setelah itu ia melaksanakan solat shubuhnya.Setelah Pukul 07.00am
Rachel benar benar terbangun, karna
tadi sehabis solat ia memutuskan untuk tidur sejernak.Hari ini adalah hari Sabtu dia
memutuskan untuk tidak pergi kemana mana karna untuk mengistirahatkan diri dari letih nya.Setelah sarapan pagi Rachel pun
langsung ke kamar nya karna ia sudah merencanakan untuk menonton film di handphone nya.Saat ingin membuka aplikasi untuk film tiba tiba handphone nya bergetar
dan tertera sebuah nama disana yaitu
Kak Revan.Ya, dia menelfon dirinya.
"Duh gimana ini, angkat gak yaa"
Rachel benar dibuat bingung harus
berbuat apa.Berkali-kali ia mencoba menelfon Rachel tetapi tidak diangkat sama sekali.
"Kok gak di angkat ya?, Apa dia belum
bangun. Mungkin kali ya, yaudah deh
nanti aja gua telfon lagi" ucap Revan
sambil meletakkan handphone nya
kembali dan melanjutkan tidurnya.Tujuan nya memang hanya menelfon
Rachel setelah itu ia memutuskan
untuk tidur lagi.Benar benar pemolor sekali dirinya,
untung ganteng:v."Biarin aja deh gak gua angkat gua
bener bener grogi, yang ada nanti gua
kaya patung lagi diem diem aja. Lagian ngapain juga kak Revan pagi pagi udah nelfon bikin kaget aja" ujar Rachel lalu kembali melanjutkan aktivitas menonton nya yang sempat tertunda.***
"Hell, please yaa temenin gua ke toko
buku gua lagi pengen banget kesono"
ucap Nadiva memohon.Sebenarnya nya dirinya baru datang
kerumahnya sehabis Rachel selesai
menonton. Ia sudah berkali-kali
memohon kepadanya namun selalu
ditolak.Rachel menghela nafas panjang..
Ayolah.. dia sungguh tidak suka kalau
posisi ternyaman nya ini di ganggu.Tetapi semesta seperti nya sedang tidak berpihak kepada Rachel dirinya meng "iya" kan saja ajakan dari teman baik nya ini, karna ia juga tidak enak hati pada Nadiva.
🎭🎭
Setelah lama menempuh jalan menuju toko buku yang diinginkan oleh Nadiva akhirnya sampailah mereka ke tempat nya.
"Hel, lu gak mau liat liat juga?, Bagus
bagus loh bukunya nih, best seller pula" ucap Nadiva sambil menunjuk kan buku yang di pegang nya.Rachel tersenyum tipis.
"Nggak deh Div, gua nanti beli makan aja disana"
"Yahh Rachel mah makan tross yang
dipikirin""Biarin aja kali wlee, udah ah gua
tunggu di luar ya gak enak gua gak beli yang ada jadi patung pancoran gua disini"Nadiva tertawa mendengar guyonan
dari Rachel."Iya iyaa sono lu huss husss"
"Dih anjer ngusir lu"Nadiva masih saja dengan gelak tawanya.
Setelah berada di luar, ia pun
memilih untuk duduk yang sudah
disediakan.Rachel memutuskan untuk memainkan handphone nya saja, karna jenuh menunggu Nadiva di dalam.
Ia mengecek Instagram nya dan
menyecroll beranda.Tiba tiba Rachel terkejut dengan salah satu postingan yang menampilkan seorang perempuan yang sedang bergandengan mesra dengan
laki laki yang saat ini ia sukai.Yang tak lain adalah Claudia.
Disana terpampang jelas wajah lelaki
itu terlihat sangat bahagia bersama
perempuan itu.Rachel hanya bisa tersenyum kecut
memandang miris postingan itu."Gua senang kalo kak Revan lebih
bahagia bersama kak Claudia, Karna gua sadar, gua hanyalah orang asing yang masuk ke kehidupan nya. Dan gua juga gak berniat buruk sekalipun kok, buat ngerusak hubungan mereka."Tiba tiba terdengar suara dua orang yang tak jauh dari nya.
Seperti Rachel mengenal suara itu dan langsung saja ia menengok.Betapa terkejutnya saat ia melihat bahwa orang itu adalah Claudia dan Revan yang sedang memakan ice cream bersamaan.
Rachel hanya bisa memerhatikan
mereka dalam diam. Seperti nya
mereka tidak menyadari keberadaan nya.Claudia yang terlalu bersemangat
memakan ice cream itu sampai
belepotan dibuatnya.Dan Revan yang terlalu peka ia mengambil sapu tangan dari saku nya dan menghapus noda di bibir perempuan itu.
Sejenak mereka berdua berhenti
dan saling bertatap tatapan.Pandangan itu tak luput dari
penglihatan Rachel.Hati nya semakin sesak dan air mata
pun menetes seketika di wajahnya. Ia
buru buru membalikkan tubuhnya
membelakangi nya agar tak terlihat
oleh mereka.Ia pun segera menghapus air matanya
dengan kasar dan bergegas pergi untuk menghampiri Nadiva untuk meminta nya agar segera pergi dari tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Senja [On Going]
Teen FictionHanya pada senja ku menuangkan seluruh isi hatiku, perasaan bimbang perlahan menyelimuti pikiran ku. Senja telah mengajarkan ku bahwa yang hilang akan berganti dengan kebahagiaan baru. Namun jika diriku yang kehilangan, apakah mungkin akan sama?.. ...