"Dimana pun lu berada, pasti ada gua juga. Karena gua yakin kita itu ditakdirkan untuk selalu bersama"
**
"Mas!, Nasi goreng seafood nya satu ya"
Lantas Rachel memukul tangan orang tersebut.
"Orang dateng itu harusnya disambut dengan baik bukan nya malah di pukul" ucap Ari sembari mengusap tangan yang terasa sakit
Revan memandang malas pada Ari.
"Kok lu bisa tau kalo gua sama kak Revan disini?"
"Eum.. dek kakak mau ke toilet sebentar"
Rachel tersenyum, menganggukkan kepalanya.
"Tadi gua mau ke rumah lu, pas udah sampe gua liat kalian berdua pergi. Yaudah langsung gua ikutin aja"
"Gua heran deh, kenapa lu selalu muncul dihadapan gua. Dasar tamu gak di undang" cibir Rachel
"Terserah lu mau ngatain gua apa, yang pasti dimana pun lu berada pasti ada gua juga. Karena gua yakin kita itu ditakdirkan untuk selalu bersama"
Rachel mendadak diam, ia dibuat salah tingkah oleh perkataan Ari barusan.
Meskipun pipinya kian memanas, namun Rachel tetap berusaha menahan nya.
Kemudian pelayan pun datang dengan membawa nampan berisi pesanan mereka, bersamaan dengan Revan.
"Selamat menikmati" ucap pelayan itu seraya tersenyum ramah
Selang beberapa menit, hanya suara dentingan sendok dan garpu memecahkan keheningan mereka.
Tak ada yang berbicara satupun.Karena situasi terasa tidak nyaman bagi Revan, lantas ia segera mengeluarkan suara.
"Dek kamu cobain deh nasi goreng punya kakak enak loh"
Revan menyendok nasi goreng tersebut lalu menyodorkan nya pada Rachel.
"Plis hel jangan lu terima suapan dari dia" batin Ari berharap
Pada akhirnya Rachel mengambil sendok nya sendiri dan mengabaikan suapan dari Revan.
"Mm.. enak banget kak" ujarnya sambil mengacungkan jempol
Revan segera menurunkan tangan lalu tertunduk lesu.
Sedangkan Ari tertawa puas di dalam hati.
"Kak makasih banyak ya tapi aku janji akan ganti uang kakak secepatnya"
Revan tersenyum manis lalu mengusap lembut rambut Rachel.
"Udah gak apa-apa gak usah kamu ganti ya"
Kemudian mereka saling melempar tatapan.
"Kak Revan kenapa natap aku dalem banget" batin Rachel
"Ekhem.."
Sontak Revan dan Rachel tersadar.
"Dikira gak ada orang kali disini"
"Eh sorry ya ri" ujar Revan
Setelah selesai menghabiskan nasi goreng, mereka pun bergegas untuk pulang.
"Hel pulang bareng yuk" ajak Ari
"Tap-"
"Dia pulang sama gua" sahut Revan seraya mengandeng tangan Rachel
Tak mau kalah, Ari turut mengandeng tangan Rachel.
"Udah ya biar Rachel bareng gua aja"
"Kita dateng kesini tuh bareng, jadi.."
Revan melepas pegangan Ari pada tangan Rachel.
"Pulang juga harus bareng dong"
Dengan gerakan cepat Ari kembali menggenggam erat tangan Rachel.
"Pokoknya dia pulang sama gua"
Terjadilah insiden tarik-menarik antara Revan dan Ari.
Lantas dengan sekuat tenaga Rachel menghempas tangan miliknya dari kedua laki-laki tersebut.
"Bisa gak sih, gak usah pake narik-narik tangan segala!" ketus Rachel
"Maaf dek, tapi dia duluan tuh yang narik tangan kamu" unjuk Revan
"Yeh lu juga salah"
"Lu!"
"Lu!"
"Udah Stop!!" teriak Rachel
Revan dan Ari langsung terdiam menatap tajam satu sama lain.
Seseorang menyipitkan mata dari kejauhan, lalu menghampiri keberadaan mereka bertiga.
"Hey Rachel lu ngapain disini?"
"Untung ada lu"
Rachelpun langsung menarik tangan Nadiva untuk segera pergi.
"Ah gara-gara lu si Rachel jadi pergi kan" misuh Ari
"Heh coba kalo lu gak dateng, pasti situasi bakal baik-baik aja"
Ari menolehkan wajahnya menatap lekat-lekat wajah Revan.
"Gua curiga, jangan-jangan dia suka lagi sama Rachel" batin Ari
"Ngapain lu ngeliatin gua kayak gitu?"
Namun bukannya menjawab, Ari malah berjalan menuju motor lalu menaikinya dan bergegas pergi.
"Dih aneh banget tuh anak"
***
"Dek"
"Iya kak?"
"Kakak mau bilang sesuatu sama kamu. Kalau sebenarnya.."
"Sebenarnya?"
Revan meraih tangan Rachel, menggenggam nya erat.
"Kakak suka sama kamu"
•
•
•
•
•
Kringg.. kringg!...
Rachel langsung terbangun dari tidurnya, nafas pun sedikit tersengal.
"Yaampun ternyata cuma mimpi"
Lalu Rachel mendongak kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 06.10am
Tanpa pikir panjang lagi Rachel segera bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.
Setelah selesai sarapan dan telah berpamitan dengan kedua orangtuanya.
Rachel segera membuka pintu rumah, namun langkah nya terhenti saat melihat seorang yang sedang menyenderkan tubuhnya di mobil.
Laki-laki tersebut berjalan mendekati Rachel.
"Berangkat bareng yuk"
"Tapi kak ak-"
Revan langsung menyambar pergelangan tangan Rachel, menuju mobilnya.
Dan pada akhirnya Rachel kini telah berada di dalam mobil milik Revan.
"Sikap kak Revan bener-bener beda dari biasanya, Kenapa ya dia" batin Rachel
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Senja [On Going]
Teen FictionHanya pada senja ku menuangkan seluruh isi hatiku, perasaan bimbang perlahan menyelimuti pikiran ku. Senja telah mengajarkan ku bahwa yang hilang akan berganti dengan kebahagiaan baru. Namun jika diriku yang kehilangan, apakah mungkin akan sama?.. ...