Ilustrasi foto panggung.
"Selamat datang semuanya di victory party SMA PELITA BANGSA!!" seru pembawa acara yaitu ketua OSIS bernama RafaProk.. prok.. prokk...
"Wah antusias banget yaa, tapi sebelum acara dimulai berikut ada beberapa sambutan dari pak Doni dan Bu Dinda"
"Untuk ketua dan anggota tim basket dipersilahkan untuk segera naik ke atas panggung" ucap Pak Doni
Setelah Revan dkk, beserta Ari dan Azka datang, masing-masing dari mereka dipasangkan medali oleh Bu Dinda.
Revan mendekatkan diri pada microphone.
"Saya dan anggota tim mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya pada Pak Sandy yang telah membimbing dan mengajari kita, Pak Doni, Bu Dinda, guru-guru dan semua murid-murid yang sudah memberi dukungan untuk kami. Tanpa doa dari kalian kami gak akan ada apa-apanya, sekali lagi terimakasih"
Revan mengecup medali miliknya lalu merekahkan senyuman, disusul oleh Nicho dan yang lain.
Seketika gemuruh tepuk tangan dan sorakan mendadak pecah terutama para siswi di sana. Dibuat meleleh sekaligus baper dengan senyuman khas nya masing-masing, ditambah dengan jas berwarna hitam dan putih yang mereka pakai membuat kadar ketampanannya semakin meningkat. Sampai-sampai ada yang rela diam-diam memfoto salah satu dari mereka sekedar untuk diabadikan ataupun disebar di sosmed.
Claudia menutup telinganya, menatap malas adik kelas perempuan disampingnya yang sedang berteriak heboh sambil lompat-lompat tak jelas.
"Astaga alay banget sih!"
Dian terkekeh kecil, "Biarin aja kali Clau orang norak emang begitu"
Setelah selesai Pak Doni dan Bu Dinda pun meninggalkan tempat bergegas untuk pulang, karena acara tersebut diselenggarakan khusus untuk para siswa-siswi saja dan Pak Doni pun sudah berpesan pada anggota OSIS yang berjaga supaya tidak terjadi kegaduhan.
"Sambutan pun akhirnya sudah selesai, dan langsung saja kita memulai kan acara ini dengan penampilan pertama dari para cewek-cewek cantik yang satu ini, Girlscrew!!"
Alunan musik Daya - Sit still, Look pretty telah diputar para dancer pun menari dengan enerjik di atas panggung.
Rachel mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Nadiva. Padahal bilangnya hanya pergi sebentar saja, tetapi sampai sekarang belum juga menampakkan batang hidungnya. Rachel membuka handphone hendak mengirim pesan pada Nadiva, baru saja ingin memencet tombol send tiba-tiba Revan menghampiri nya.
"Kamu kok sendirian Nadiva mana?"
"Gak tau nih kak udah di cari-cari tapi gak ketemu juga"
Baru saja Revan ingin membuka suaranya tiba-tiba Ari datang lalu berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Senja [On Going]
Teen FictionHanya pada senja ku menuangkan seluruh isi hatiku, perasaan bimbang perlahan menyelimuti pikiran ku. Senja telah mengajarkan ku bahwa yang hilang akan berganti dengan kebahagiaan baru. Namun jika diriku yang kehilangan, apakah mungkin akan sama?.. ...