CHAPTER 31

39 8 1
                                    

"Menyukai atau mengagumi dalam diam itu rasa nya sama saja. Sama sama menanggung rasa sakit."

~~~

"Maksud lu apa?"

Ari tersenyum miring, lalu dengan gerakan cepat ia menarik kasar kerah
seragam Revan.

"Gak usah pura pura gak tau. Lu tuh manusia bukan sih?. Kok ada ya manusia kayak lu tega ninggalin seorang perempuan sendirian begitu aja di tengah hujan dalam kondisi kedinginan, dengan tubuh yang menggigil"

Dengan tatapan yang semakin tajam Ari semakin mengeratkan pegangannya. Hal itu membuat mafas Revan tercekat.

"G-gua g-gak gak ada n-niatan sedikit pun bu-buat ninggalin R-rachel sendirian" balas Revan dengan suara terbata bata.

"Halah bacot!"

Bugh!

Dengan gerakan cepat Ari memukul nya sehingga Revan jatuh terkapar di tanah.

Semua murid murid segera menghampiri ke dua laki-laki itu.
Ada yang berusaha meleraikan mereka dan ada yang malah semakin mendukung berkelahian mereka satu sama lain.

Bugh! Bugh!

Ari dengan wajah sangat marah dan terus saja memukul wajah Revan, sedangkan dirinya hanya diam saja tanpa membalas. Menurutnya ia pantas mendapatkan perlakuan itu.

Claudia yang mulai panik melihat kejadian itu pun langsung berlari menghampiri Revan.

Rachel yang baru sampai di ambang pintu kelas lantas terhenti tiba-tiba setelah mendengar riuh suara yang sangat ramai.

Nadiva berjalan menghampiri Rachel.

"Ada apaan sih kayak ada yang ribut di sana?"

Kemudian Rachel berpikir sejenak. Lalu setelah itu bola mata nya terbuka lebar. "Ari!"

Nadiva yang tak mengerti apa yang diucapkan Rachel lalu segera berlari menyusulnya.

Azka yang baru sampai disana langsung berlari tergesa-gesa menghampiri sahabatnya tersebut.

Begitupun dengan Nicho dan Reo yang baru saja sampai disana langsung meleraikan mereka.

Suasana di sana sangat berisik dan ramai sekali sehingga Rachel harus menerobos kerumunan terlebih dahulu.

"Yaampun kak Revan! Ari!" Teriak Rachel seraya menahan Ari agar segera berhenti memukul Revan.

Nadiva pun langsung di buat menganga tak percaya dengan apa yang terjadi saat ini.

"Woy berhenti! Gila lu ya!" Sambar Claudia

Lantas ia segera menoleh kearah orang yang telah memukul pacarnya.

Deg!..

Lantas ia diam mematung melihat wajah Ari.

Disisi lain Ari malah semakin emosi akibat mengingat kejadian kemarin dan tak henti-hentinya memukul wajah Revan yang sudah babak belur.

Rachel semakin dibuat panik saat melihat wajah Revan yang sudah tak karuan, lalu dirinya meraih tangan Ari dengan sekuat tenaga.

"Ari, Stop!!" Teriak Rachel dengan nafas tersengal-sengal.

Seketika Ari mendadak diam, lalu menoleh perlahan menatap Rachel.

"Please gua mohon berhenti."

Ari menarik nafas dalam dalam. Lalu perlahan ia menjauhkan tubuh nya dari Revan.

Sedangkan Revan berusaha bangkit dengan dibantu oleh kekasihnya.

Gadis Senja [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang