Drrttdrrtt
Rachel menatap layar handphone nya lalu membuka isi pesan yang baru masuk tersebut.
Mama
Kamu pulang sekarang ya, mama baru dapet kabar kakek kamu masuk rumah sakit.Rachel beralih menatap Revan dengan raut wajah sendu, "Aku harus pulang sekarang kakek aku masuk rumah sakit"
"Yaudah kakak anter kamu ya"
"Gak usah kak, aku bisa sendiri lagian gak terlalu jauh juga. A..aku minta maaf banget ya kak"
Revan mengganguk kecil, "Gak apa-apa kok semoga cepat sembuh ya kakek kamu"
"Iya makasih kak atas doanya"
Kemudian Rachel bangkit dari duduknya dan bergegas pergi dengan terburu-buru.
Revan menatap gusar Rachel yang perlahan menjauh, "Kayanya gua yang terlalu cepat buat ngungkapin ini ke Rachel"
***
Hari demi hari terus berganti, dan kini seluruh murid SMA PELITA BANGSA sudah tak sabar lagi menunggu acara dimulai.
Semua peralatan segala macam sudah mulai terpasang satu-persatu ditengah lapangan sekolah. Mulai dari lampu lighting, desain panggung, dan beberapa hiasan properti lainnya.
Di lain tempat Rachel menghembus nafas pasrah, entah dirinya mau dibawa kemana oleh Nadiva.
Rachel juga tidak sempat mempersiapkan diri ia hanya memakai kaos putih polos dan jeans hitam, rambutnya juga masih terlihat kusut belum disisir sebab Nadiva memintanya untuk cepat-cepat pergi.
"Div kita mau kemana sih?"
"Gua ada kejutan buat lu"
"Kejutan apaan? jangan aneh-aneh div kita kan harus siap-siap"
"Nanti sampe sana lu pasti bakal suka"
"Yaudah deh terserah, kalo sampe telat ini salah lu pokoknya"
"Udah tenang aja hel. Oiya sampe lupa sorry ya pas ambil raport gua gak ikut kesekolah, gimana nilai lu bagus gak?"
"Yaa alhamdulillah dapet rangking lima, lu sendiri gimana sama nilai nya?"
"Wah pas banget gua juga dapet rangking lima loh"
"Oalah pantesan ada yang bilang dua orang yang rangking lima dan ternyata sahabat gua sendiri"
"Bisa barengan gitu ya. Jangan-jangan kita sehati lagi hel"
Rachel terkekeh geli, "Ah bisa aja lu"
Setelah menunggu selama 10menit keduanya pun sampai dan bergegas turun dari grabcartersebut.
Rachel memicingkan matanya, sambil membaca tulisan di tempat yang kini baru ia pijak bertuliskan Alizza salon. Nadiva menarik lengan Rachel untuk memasuki tempat tersebut.
Setelah sampai di dalam Nadiva menyuruh Rachel untuk duduk di kursi yang didepannya terdapat banyak sekali cermin besar.
"Selamat datang ada yang bisa saya bantu?" sapa pelayan salon
"Mba tolong rias wajah saya sama sahabat saya ya yang cantik pokoknya" jawab Nadiva dengan wajah excited
"Oh iya siap"
Rachel menoleh kearah samping, lalu mencondongkan tubuhnya pada Nadiva.
"Kenapa nggak bilang daritadi kalo mau ngajak kesini gua kan gak sem-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Senja [On Going]
Teen FictionHanya pada senja ku menuangkan seluruh isi hatiku, perasaan bimbang perlahan menyelimuti pikiran ku. Senja telah mengajarkan ku bahwa yang hilang akan berganti dengan kebahagiaan baru. Namun jika diriku yang kehilangan, apakah mungkin akan sama?.. ...