Note : ga bosen2 minta kalian buat vote Love you, all!!
Beberapa saat bakal banyak momen Lucas sama Naya dulu, Jeffrey sabar untuk ngantri ya🤣
=========
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
=========
Kanaya membayar beberapa lembar uang kepada supir taksi online itu, berjalan ke dalam halaman luas rumah Lucas dan di sapa 2 orang tukang kebun yang tak asing di matanya lalu masuk ke rumah besar milik keluarga Sanjaya dan di sapa lagi oleh beberapa pelayan yang sedang mengerjakan pekerjaannya masing-masing.
Lucas sebenarnya hampir sama dengannya, dari keluarga kaya. Hanya saja keluarga Kanaya lebih terkenal dan di segani di seluruh Jakarta dan hampir seluruh Indonesia.
Kanaya langsung berjalan ke arah kamar Lucas, membuka pintu dan melihat laki-laki itu tengah bermain permainan dari komputernya. Kanaya mendekat, "Hai.."
Lucas sepertinya tak menyadari kehadirannya, laki-laki itu tak menoleh ke arahnya. Hingga akhirnya Kanaya menepuk pundak Lucas dan memeluknya dari belakang.
Lucas nampak terkejut, namun tak menghentikan pengelihatannya dari layar komputer. Ia mengelus kulit tangan Kanaya yang melilit lembut lehernya, "hai sayang.."
Lucas melepaskan lilitan tangan Kanaya, melepaskan headphonenya dari telinga. Memutar kursi menghadap Naya dan membuat gadis itu terduduk di pangkuannya.
"Lucas!" Pekik Kanaya keras membuat Lucas yang tak memakai sehelai kain pun di badan atasnya tertawa, ia mengecup bibir Kanaya.
Hubungan macam apa ini?
Lucas menatap mata Kanaya dalam, mencari sesuatu, dan akhirnya bisa Lucas temukan.
Cinta.
Gadis itu masih memiliki binar cinta padanya, "jadi, kenapa kamu suruh aku dateng?"
"Kamu mau lama diem di sana?!" Lucas meninggikan nada suaranya, berniat bercanda. Namun bodohnya Kanaya menganggap laki-laki itu tengah serius.
"Bukannya gitu.."
Lucas tertawa, "hei aku bercanda." Kanaya bernafas lega, "bagus kalo kamu bercanda."
Lucas mengunci Kanaya di pangkuannya, menatap gadis itu lagi, Kanaya terlihat bingung dengan tatapan Lucas yang begitu dalam.
"Kenapa?" Kanaya bertanya penuh tanda tanya, sedangkan Lucas sedang memikirkan sebuah kata untuk di mulai.
Kanaya merasa Lucas ingin mengatakan sesuatu, Kanaya mengelus kepala laki-laki itu halus. "Ngomong aja.."
