Kanaya membuka botol minuman yang ia beli di kantin universitasnya, akhir-akhir ini Kanaya sangat suka merenung. Entahlah, banyak hal yang ia pikirkan hingga membuatnya menjadi pendiam.
Sudah sekitar 2 Minggu sejak ayahnya meninggal, hari ini pengacara akan datang untuk mengurus segala wasiat yang ayahnya berikan. Sebenarnya wasiat akan di beritahu oleh pengacara keluarganya setelah ayahnya selesai di makamkan, tapi karena Kanaya menolak dengan mengatakan belum siap, akhirnya hal itu di tunda hingga hari ini.
Kanaya menggengam ponselnya, lalu ia letakan di atas meja, matanya menatap kosong ke depan sembari meminum minumannya, hingga beberapa detik kemudian satu panggilan masuk mengalihkan matanya.
Lucas.
Laki-laki itu, Kanaya tersenyum, lebih tepatnya tersenyum pahit.
Kanaya mengangkat panggilan itu selang beberapa saat, Kanaya membiarkan Lucas menunggunya dan ia tak peduli jika laki-laki itu akan marah nanti.
Kanaya terdiam, handphone miliknya sudah ia letakan di telinga.
"Hallo?"
"Ya?" Jawab Kanaya singkat.
"Kamu dimana?" Kanaya mendengar suara yang ramai dari seberang panggilan, sepertinya Lucas baru saja keluar kelas dan menyelesaikan ujiannya hari ini.
"Di kantin." Jawab Kanaya seadanya.
Kanaya marah, seharusnya Lucas tahu itu. Ia bukan tipe kekasih yang suka bertengkar atau mencari kesalahan pasangan hanya untuk kesenangan sendiri, seperti Lucas.
Jika memiliki kesempatan, Lucas akan berusaha mencari kesalahannya. Dan Kanaya? Gadis itu akan meminta maaf sebagai ganti agar Lucas tak marah lagi.
Terdengar konyol, namun mereka bertahan selama bertahun-tahun karena kesabaran Kanaya. Terkadang lelah, namun Lucas selalu tahu cara membuat dirinya tak lelah dengan hubungan mereka.
"Aku kesana ya?"
"Terserah kamu." Ujar Kanaya malas.
"Love you.." Kanaya menutup matanya, mengatupkan bibir seolah merasa tersiksa atas kalimat terakhir yang Lucas ucapkan sebelum mematikan sambungan telepon.
Kanaya mengikat rambutnya, kembali memikirkan hari-hari saat Jeffrey menemaninya, 2 Minggu ini Jeffrey selalu menghubunginya hanya untuk menanyakan kabar, setiap malam, sebelum Kanaya tidur.
Jeffrey berbuat banyak untuknya, namun ia tak tahu bagaimana cara membalas kebaikan pria itu.
Kanaya terdiam hingga akhirnya Lucas tiba-tiba muncul di hadapannya, laki-laki itu tersenyum seolah-olah tak terjadi apapun.
"Kamu udah makan?"
Kanaya tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya.
"Aku belum nih, aku pesen makanan dulu ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married A Duda || Jung Jaehyun
Fanfiction(Status : ongoing) ᴋᴀɴᴀʏᴀ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ɢᴀᴅɪꜱ ᴍɪʟᴇɴɪᴀʟ, ꜱᴇᴅᴀɴɢᴋᴀɴ ᴊᴇꜰꜰʀᴇʏ (ᴊᴀᴇʜʏᴜɴ) ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴅᴜᴅᴀ ᴀɴᴀᴋ 1. ꜱᴜᴀᴛᴜ ʜᴀʀɪ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ʜᴀʀᴜꜱ ᴍᴇɴɪᴋᴀʜ, ʙᴀɢᴀɪᴍᴀɴᴀ ᴊᴀᴅɪɴʏᴀ? ©ᴅʏʙʙʏɢʀʟ 15.05.2020 •ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ ʜᴀɴʏᴀ ꜰɪᴋꜱɪ ʙᴇʟᴀᴋᴀ, ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇɴʏᴀ ᴊɪᴋᴀ ᴋᴀʟɪᴀɴ ꜱᴜᴋᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ...