Prolog

9K 439 5
                                    

Cintai Allah SWT dan Rasullullah, maka kamu akan mendapatkan cintanya.

Kata-kata yang menjadi penguat hatinya untuk tidak menaruh hati pada sosok yang belum mahram, cukup sulit bagi dirinya yang manusia lemah, seringkali tergoda oleh bisikan syaiton. Karena dirinya manusia.

Langkah demi langkah, ia menjalani kewajibannya sebagai umat muslimah. Meninggalkan keluarga demi mendalami tentang agama islam, yang menurutnya patut untuk ia pelajari.

Melupakan masa remajanya, seperti berbaur dengan teman sebayanya bermain kemana-mana. Sedangkan ia, bermain dengan kitab-kitab, dan terus mempelajari tentang agama islam.

Disini, ia bisa menemukan sahabat sejati yang menemaninya dari pagi, siang, sore, bahkan sampai malam. Suka dan duka ia lewati bersama mereka. Dari mengantri makanan, antri untuk mandi, setor hafalan. Tentunya itu menjadi suka duka hidup didalam pondok pesantren.

Pahit dan manis sudah ia rasakan selama hidup dipesantren. Pahit karena harus jauh dari jangkauan orangtua yang sudah rela mengantarkannya kepondok pesantren ini, manisnya adalah ia bisa menjadi lebihbaik dari sebelumnya yang tentunya belum mengerti akan agama.

"Kenapa menunduk? Lagi cari koin yang hilangkah?"

Semua berawal dari sini, sebuah kisah yang mulai merajut jalan hidupnya. Kisah yang tentunya membuat hatinya kembali bergetar.

B E R S A M B U N G

A/N

Saya bawa kembali kisah bergenre islami berlatar pesantren, semoga suka dengan kisah awam saya ini. Nantikan kelanjutannya?

Start : Rabu. 3 juni 2020. Cianjur

Assalamualaikum Mas Dosen [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang