12🍀

738 116 49
                                    

Yok ramein kolom komentar yok.. Masak udah chap 12 yang komen itu-itu aja.. Yang lain mana?? Btw makasih kalian yang setia komen❤❤❤

Moodmaker banget❤❤❤


























Ketika seorang yang diri anggap sebagai rival atau saingan abadi didalam relung hati, seorang yang tak lagi di dunia ini. Namanya, kisahnya, kenangannya, akan abadi dan tak mampu lagi dihilangkan.

10.15 Am

Pertama kali setelah kepindahan, Bina sekeluarga mengunjungi pesantren. Bina rindu Kiyara, mba Sur, Niken, Abdul, Lulu, Ahmad, Mas Juned, Abah juga. Mereka milih mengunjungi rumah Kiyara dulu, abah juga sedang ada acara di kampung sebelah.

"Assalammulaikum.."

"U-umi?"

"Ki! Tanganmu kenapa??"

"Eung.. Nda papa kok.. Masuk umi, abi.. "

"Ustad Khalid mana?"

"Mas Khalid ada dibelakang.."

"Ayo diganti dulu perbannya ini.."

Mata Aabid teliti memperhatikan sudut rumah, ada yang kurang. Vas bunga disudut ruang tamu telah lenyap, dan kakinya serasa tertusuk sesuatu. Seperti serpihan kaca, bohlam lampu ruang tengah juga hilang dua.

"Lid!"

"Mas? Astagfirllah maaf.. Abis beresin sampah.."

"Sampah kaca? Kamu abis ngabisin sekerdus sirup marjan?"

"Endakk.. "

"Kenapa Lid?"

"Apanya?"

"Kiyara.."

"Mama dateng..."

"Bagus dong.. Terus masalahnya apa?"

"Masalahnya mama ngomong macem-macem.. Pake segala ajak Athala.. "

"Hah? Athala? Siapa?"

"Ck.. Tetangga di Cilacap.."

"Terus?"

"Mama bilang mau jodohin aku sama Athala, terus Kiyaranya sakit hati, terus pas balik rumah udah ancur.."

"Kiyara ngamuk? Huft.."

"Kenapa mas?"

"Berarti ke 10 kalinya dalam hidup.. Tak pikir setelah nikah dia bakal baik-baik aja.."

"Ada apa mas? Kok aku kayak orang pekok ga reti opo-opo hah?"

(kayak orang bodoh nda tau apa-apa)

"Kamu lebih paham dia kok Lid.. Jagain dia.. Dah yok.. Aku beli lele bakar banyak.."

"Hah? Mas! Jawab dulu.."

"Gausah cerewet anak cowok.."

Sampai diruang tengah cuma ada Bina sama Kiyara, Akmal? Anak itu lari begitu liat Abdul naik onthel. Bina nda bisa larang Akmal, anak itu udah bonceng duluan katanya kangen mancing. Tolong siapapun ingetin kemaren yang nangis sakit itu, sekarang udah kayak robot baru ganti batre.

"Makan ya.. "

"Umi darimana?"

"Nengok anak cantik.."

"Anak cantik? Maksudnya anak ustad Aabid sama umma Irena.."

"Huum.. Kangen sama si cantik abinya.."

Takdir Cinta dari-Nya [Mission Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang