45🍀

1.1K 113 116
                                    

Hallo..

Assalammualaikum semuaaa..

Apa kabarnya hari ini? Semoga baik-baik saja dan selalu sehattt..

Di chap ini akan sangat panjang.. Sekitar 3k atau 4k words.. Dimohon untuk partisipasinya.. Jangan lupa Komen dan Share.. Terima kasih telah berpartisipasi perjalanan series 2 ini..

Selamat membaca semuanya..

Komen! Vote! Share!

Kita ketemu nanti!!



















Suasana damai, suasana yang amat dirindukan. Aroma sejuk udara pedesaan, dan suara tadarus bersahutan. Keluarga kecil itu pertama kali setelah kelahiran si kembar menginjakkan kaki kembali ke pesantren. Suasananya masih sama, yang berbeda hanya santri-santrinya yang semakin banyak.

Dulu, saat ke pesantren tujuannya adalah sebuah rumah joglo diujung pesantren. Rumah dengan halaman luas, kolam ikan dan beberapa tanamanya. Kini tidak lagi, rumah itu telah beralih kepemilikan. Tujuan mereka adalah rumah utama didekat masjid, rumah model joglo lebih besar. Didekat dapur umum pesantren, kedatantangan mereka amat ditunggu.

"Assalammualaikumm.. Umii eh ada adek kembar.."

"Waalaikumsalam kak Luluk.. Haloo.."

"Haloo Jeff.. "

"Mba Ki mana?"

"Perutnya dah gede.. Mba Ki susah keluar-keluar.."

"Masyaallah.. Nanti umi aja yang kesana.."

"Umii.. Mau gendong Jef boleh?"

Sebelum mendapat jawaban, baby Jef sudah berada digendongan Akmal. Posesif Akmal, Lulu yang melihat hanya mberengut dan mendengus sebal.

"Nda boleh!"

"Ck! Pelit kamu Mal.."

"Biarin.."

"Heh! Siniin.. Mau cium Jef!"

"Nda bolehhh! Minggir ah Luu!"

"Yang sopan heh! La Lu La Lu!"

"Ya terus maunya dipanggil siapa? Ce? Cece?"

"Akmall!"

"Sshttt! Adekku kaget.. Lihat Jeff.."

"Masmu nakal Jef.. Mba Lulu nda suka.."

"Ya biarin nda suka.. Emang aku suka kamu? Ck.. Jangan ngarep ya.."

"Hih! Nda yooo!"

Suasana gaduh berubah hening saat telinga Akmal ditarik abinya, anak itu kalo ketemu Luluk emang nda pernah ada kata damai.

"Awww! Sakit abi!"

"Sana bawa Jef masuk.. Udah panas ni.."

"Iyaa.. Iyaaa.."

Yang dibelakang Bina memeluk erat Surti, gimanapun mba Sur memiliki peran penting selama ini untuk Bina. Mba Sur adalah kakak, ibu, teman, sahabat untuk Bina. Tanpa mba Sur mungkin saat itu si kembar nda akan ada.

"Zach.. Cucu Yangkungg.."

"Ungg.. Bwammpp.. Bwamppp.."

"Sini.. Sini.. Ushh.. Anak ganteng.. Anak soleh.. Sini sayang.."

"Aaa... A.. Ungggg..."

"Iyaa.. Zach ganteng.."

Bak artis ibu kota yang bersambang, kedatangan keluarga Aabid membuat banyak santri berkumpul. Mereka datang untuk melihat cucu-cucu yang lucu yang selalu diceritakan Kyai mereka, dan benar saja. Mata santriwati menatap kagum sosok Akmal dan Zach, santriawan menatap Jef dan uminya.

Takdir Cinta dari-Nya [Mission Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang