13🍀

753 118 83
                                    

Assalammualaikum ukhti Akhi.. Gajawab salam dosa lhoo..

2 hari ini rajin sekali hamba Ya Allah..

Padahal lagi puyeng tugas dll.

Tapi gapapa.. Antusiasme kalian readernim mengalahkan persiapan UAS dan Tugas Akhir saya semester ini😂😂

Baiklah karena saya telah mengorbankan banyak hal bolehlah saya dapat feedbacknya.

Cukup kalian komentar disetiap paragraf gitu lho..

Btw.. Chap ini.. Diizinkan misuh kok ya.. Eheh.. Diizinkan mengumpat.. Tapi habis itu kita istigfar bareng-bareng..

Astagfirllah..

BGM (Jannam-Jannam)

Soo.. Jan lama-lama kaka..

Jan lupa!

KOMENTAR!

WAJIB!

SELAMAT MEMBACA SAYANGKU🍀

























SAYANG KALIAN YANG RAJIN KOMEN.. MOODMAKER AKU❤❤❤



TERIMA KASIH




KHAMSAHAMNIDA..



MATUR SUWUN


























Senja dengan sinar jingganya, bunga-bunga yang baru disiram. Secangkir teh rosella ditepi kolam ikan nila, Bina baru meredamkan gejolak dalam hatinya. Butuh ketenangan, menenangkan dua bayinya yang mulai aktif. Mulai pandai memprotes, mulai pandai membuat uminya kesal.

"Shh.. Kenapa kalian hm? Mau apa? Maem apa?"

Hanya ada Bina sendirian, bahkan tidak ada yang tahu jika Bina pergi. Sengaja saat semua sibuk dihalaman belakang, Bina memilih segera pergi dari sana. Bina ingin menenangkan hatinya, menenangkan dirinya.

Joglo

Aabid yang baru selesai menyiapkan acara bakaran karena hasil tangkapan Akmal yang lumayan. Niat hati ingin memanggil Bina, menemani Bina menyiapkan bumbu. Tapi, yang Aabid temui kamar kosong.

"Ki!!"

"Ada apa?"

"Umi mana?"

"Hah? Nda tau kan tadi saya beli bahan masak sama mba Sur.."

"Allahu.. "

Aabid kalang kabut mencari Bina, setelah tadi siang Aabid tau Bina menangis tanpa ia tahu alasannya sekarang? Bina nda ada dikamar. Aabid nyari Bina sampai kebun strawberry, tapi Bina nda ada disana. Tapi, Aabid nda nyerah. Aabid lari kearah kebun bunga, kebetulan rame santri disana.

"Assalammulaikum..."

"Waalaikumsalam ustad.."

"Kalian ada yang lihat umi Bibi?"

"Umi? Ada digubuk sana lagi minum teh.. "

"Alhamdulillah..  Makasih ya.. Saya kesana dulu. Assalammualaikum.."

"Waalaikumsalam.."

Aabid cukup kesusahan mencapai gubuk, soalnya pintu pagar kebun ditutup dari dalam. Setelah bisa masuk Aabid jalan kearah gubuk, benar saja Bina disana. Bina duduk memandang langit senja, wajahnya begitu cantik. Cahaya senja dan wajah Bina adalah sesuatu yang sangat indah dan tidak boleh dilewatkan. Ah ingat, saat foto berdua di Bali. Senja adalah waktu yang begitu membekas dalam dirinya.

Takdir Cinta dari-Nya [Mission Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang