ABI CURHAT GAISE!!!!

818 103 52
                                    

Aabid Chandra Atqan

Halo.. Assalammualaikum wr.wb semuanya..
Masih ingat saya? Masih merindui keluarga saya? Iya saya Aabid Chandra Atqan. Kali ini saya akan membagikan 6 tahun bersama bidadari saya dinegeri orang. Baiklah dengarkan baik-baik apa yang saya katakan.

6 tahun kemudian...

Seoul, Winter Season 21 December 20XX

Ini adalah tahun ke 6, bersama bidadari tanpa sayap yang mungkin sengaja dikirim Allah untukku. Ini adalah musim salju ke 2 berada disini, awalnya ingin menetap di Spanyol ataupun Turki. Namun, keadaan berubah disaat tawaran dan sebuah divisi impian memberi peluang. Dan setiap hari rasa syukur selalu terucap kala mata membuka dipagi hari ada bidadari yang berbaring disamping.

3 tahun terakhir adalah waktu yang begitu bisa dianggap sangat berkualitas, memiliki banyak waktu bersama dan sering melakukan hal indah bersama. Tentu dengan ke 3 buah hati kita, si sulung yang sudah remaja. Anakku yang tampan itu, memiliki banyak penggemar diluar sana. Dan si kembar yang semakin tumbuh berkembang. Tentu berkat seseorang yang mereka panggil umi, dan yang ku panggil sayang setiap waktu.

Dan seperti biasanya, pagi ini menjelang libur musim dingin. Dan seperti biasa bidadari cantik ini akan cerewet menanyakan ini itu, soal agenda liburan. Soal kesehatan, bahkan sepagi ini dia ribut didepan kotak obat mencari vitami. Dan mengenai si kembar? Mereka berusia 4 tahun sekarang. Zach sangat menjaga Jef, dan Jef akan sangat senang jika Masnya itu menjaganya.

"Mass?! Vitamin Akmal mana? Mas minum habatussauda aja dulu ya?"

"Vitamin yang mana yang?"

"Yang buat hindari alerginya.."

"Ada dikotaknya yang warna ijo.."

"Mas lagi apa?"

"Ini lagi nyari file rumah sakit.."

Benar bukan? Ini karena Akmal alergi dingin. Anak itu ternyata ndeso juga. Beberapa waktu lalu dia terdiagnosa alergi dingin. Ketika pertama kali datang ke Korea saat musim dingin. Itu adalah kesalahan, dan yah setiap musim dingin istri cantikku akan hilir mudik memastikan si sulung baik-baik saja.

"Zach? Sudah selesai pakai sweternya?"

"Sebental abi.. Ini mau nyari kupluknya.."

"Dideket lemari mamas.."

"Oh.. Oke.. Khamcahamnida.."

"Anak pinter.."

Ngira nda anak-anak malah lebih fasih pake bahasa Jawa sama Korea. Kadang suka rindu mau pulang, tapi ini keputusan yang benar. Meninggalkan sesuatu yang akan menjadi beban atau akar masalah. Seperti kata ibu, ibu adalah seorang yang begitu tulus dan kuat. Dari beliau kami belajar sebuah arti kepercayaan.

"Jefie.. Ani.. Aniya.. Aish.. Jinjja.. Jefie-ah.."

"Wae.. Umi?"

"deo isang chokolles meogjima, kkoma ya, junbiga dwaeya .. (더 이상 초콜렛 먹지마, 꼬마 야, 준비가 돼야 ..)"

( "Jangan makan coklat lagi nak, kita harus bersiap..")

"Eung.. Abiii.... Huks.. Huks.."

Yah, seperti itulah. Jefie si manja, yang tentu akan selalu berdebat dengan uminya. Kadang juga mikir, sifat manjanya nurun siapa? Kalau denger cerita Mae, nurun uminya. Jaman kecil istri cantik itu yang di asuh Mae dia tipe manja, sering pura-pura ngambek biar dibolehin jajan. Baiklah, semua pas pada porsinya. Dan ya, Korea bukan pelabuhan terakhir kita. Hari ini kita memutuskan berangkat ke Los Angles, tawaran menjadi pengajar untuk istriku dan tawaran di kedokteran.

Takdir Cinta dari-Nya [Mission Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang