Kunci dari sebuah pernikahan adalah 'Kepercayaan', 'Kejujuran', 'Keterbukaan', dan 'Kedewasaan'. 4K yang dipegang oleh seorang yang awam tentang sebuah pernikahan, untuk seseorang yang masih awal untuk memulai segalanya.
Tapi nyatanya? 4K ini menjadi sebuah refleksi diri, sebagai pengajaran menjadi seorang yang lebih baik lagi. Seberat apapun halangan dan rintangan, sebanyak apapun kelokan dan terjalnya jalan. Jika 4K diterapkan maka semua akan baik-baik saja.
Namun, adakalanya emosi mengalahkan semuanya. Kekecewaan, amarah, kepedihan, tangisan, senyum, dan tawa adalah bumbu-bumbu pemanis yang menjadikan segalanya lebih indah. Sebuah jalan cerita dan hidup yang telah di takdirkan oleh-Nya, harus dijalankan sesuai perintahnya.
Apartment Joglo
Bisalah dikatan ia berbuat baik dan berpenampilan baik karena seseorang, bisalah ia lakukan itu untuk menarik simpati orang lain. Tapi, ketika ia sendirian jati dirinya tak dapat ia tutupi lagi.
"Hallo?"
"Ga pulang lagi kamu?"
"Bisa minta tolong ga? Gausah ngurusin hidupku! Kan udah sepakat.. Aku nda mau dipaksa nikah! Aku udah banyak ikutin katamu kan? So sekarang aku mau hidup dengan caraku!"
" Gausah ngada-ngada kamu! Minggu depan ga pulang ke Jakarta aku seret kamu!"
"Come on! Berapa tahun hah? Berapa tahun usaha aku buat baik-baik aja? Biar aku keluar dari neraka dunia itu? Aku ketemu dia! Plis.. Dikit lagi aku pasti dapetin dia.. "
"Jangan halusinasi apalagi delusi lagi.. "
"Kamu mau bilang aku skizofernia? Hah? Kamu yang psikopat!"
"Ji.. Pulang.. Aku udah denger dari Sulis.. Dia udah nikah Ji.."
"Apa perempuan itu lebih baik dari aku? Sexy? Cantik? Menantang?"
"Ji.. "
"Kamu nda usah ngatur aku deh.. "
"Aku abangmu kalo kamu lupa! Jini Adriani Kusumanegara!"
"Yeah.. Abang yang kejam masukin adeknya ke Rumah Sakit Kejiwaan? Ck! Udah aku tu capek mau tidur!"
"Ji! Jini!!!!"
Tutt..
Yah, itu Jini yang lagi emosi disuruh pulang kakaknya. Dia masih betah di Solo karena tujuannya belum tercapi, jadi dia nda bakal mau pulang. Jini tinggal di apartmen milik salah satu kerabatnya selama di Solo. Bilangnya relawan dirumah panti, nyatanya mah dia engga.
"Aku harus kerumah Chandra lagi! Harus! Semangat!!!!!"
Karanganyar
Akmal masih rewel, bahkan mulai nangis. Bina gabisa gendong Akmal lagi, perutnya kan udah bulet. Akmal digendong Aabid, bisa dibayangin kalo badan bongsor Akmal digendong abinya. Akmal masih betah buat nangis sama ngambek, soalnya masih kesel diusilin abinya tadi.
"Hiks.. Sakitt.. Hiks.. Sakiittt..."
"Stttsss.. Kedokter yu.."
"Nda mau.. Hiks... Hikss..."
"Sstt.. Mimik obat yuu..."
"Hukss.. Hikss.. Abi sakit.. Sakitt..."
Bina dateng dari dapur bawain obat lagi, alerginya belom membaik dari siang. Akmal juga masih ngeluh tenggorokannya sakit, masih ngeluh gusinya bengkak.
"Mimi obatnya dulu.. Ayo sayang.."
"Nda mau umii..."
"Hiks.. Hiks.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta dari-Nya [Mission Completed]
Fiksi PenggemarLanjut na dari "Bidadari dari Pohon Hayat" Kisah drama rumah tangga yang ga penuh intrik.. dalem sini ni.. semuaaa castt alurrr murni kehaluan penulis.. Bahasa non baku.. iya lah kan versi lokal.. disini ya gasuka GS.. tolong Skip Ukhti Akhi.. JANG...