39🍀

778 114 52
                                    

Assalammualaikum sahabaddd.. Apa kabarnya? Di chap sebelumnya kok sepi sihhh.. Ada yang kurang hapah? Sini-sini cerita.. Sini-sini bilang.. Daripada cuma diem.. Atau cuma scrall scroll.. Bilang aja uneg-unegnya "Alah basi!" "Ih storynya sok tau.." "Ih apaan sih alurnya ketebak.." "Ih.. Sinetron banget kek sinet tipi terbang.." itu lebih baik daripada cuma mengheningkan cipta berjama'ah..

Akutu kadang mikir, iya akunku belum segede akun lain. Karyaku bahkan banyak amburadul. Tapi, aku usahain perbaiki.. Dengan bacain feedback dari kalian.. Aku belajar gitu ada kurangnya dimana... Makasih yang masih aktif kasih feedback.. Buat chapter ini ayo aktiflah walau cuma satu kata diKolom komen..

Fyi.. Chap ini sedikit agak berat.. Bismillah aja dulu sebelum bacanya.. Ehe..























Selamat membacaaa sayang-sayangnya akuuu❤❤❤❤ hihihi...






























9.56 Am

Mobil sudah memasuki wilayah Magelang, ada Ashad yang dibalik kemudi. Aabid memperhatikan jalanan yang lumayan macet, dan ada Bina yang asik menggoda baby Zach dikursi belakang.

"Muter mana mas? Kok pasar tumpah semua? Heik? Astagfirllah aku sabar.."

"Itu lhoo depan pom bensin ambil kanan.."

"Sana tu macettt.. Allah.."

"Endak.. Kata map-"

"Gausah percaya... Musrik.. Orang suka nyasarin orang.. Alamatnya deket tempat temenku.. Lewat jalan tikus aja.."

"Lho! Nda bilang dari tadi?!"

"Nda ada yang nanya.."

Dibelakang Zach mulai kesal, sejak tadi keluar dari rumah Bina sudah cubit-cubit gemes pipi Zach. Belum lagi tadi diciumi wajahnya sampai bedak bayinya hilang.

"Chandra! Chandra.."

"Iya?"

"Nanti jajan es serut boleh yaaa???"

"Iya.. Jangan teriak babynya kaget Albi.."

"Woopies.. Maaf yaaa.."

"Albi tidur aja kalau ngantuk.."

"Emang masih jauh?"

"Iya.. Lumayan.."

"Mau kemana kita?"

"Ketemu temen Chandra sebentar.. Mau ya?"

"Temen? Temen SMA Chandra?"

"Huh?"

"Iyaaa.. Yang bikin kakinya Lek Juned kena paku itu?"

"Heh? Jini? Bukan Albi.."

"Ohh.. Kirain mba-mba itu..  Dia pernah lhoo.. Mau masuk pesantren tapi pake rok pendekkk banget.."

"Oh ya?"

"Iya.. Chandra.. Albi laper.. "

"Mau makan apa?"

"Eum.. Mauu.. Pempek ituuu..!!"

"Bentar.. Albi tunggu dimobil.."

"Oke Chandraaa.."

Mobil menepi didekat gerobak penjual pempek, Aabid membeli cukup banyak. Aabid masih ingat, Albi si pecinta makan. Nda akan cukup 1 bungkus, dan ingat masih ada Ashad yang nahan emosi gara-gara Aabid.

"Mba Bi!"

"Hah apa?"

"Tissue na.."

"Ini.. Jangan banyakk.. Punya Zach itu.."

Takdir Cinta dari-Nya [Mission Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang