Assalammualaikum..
Part 17 ini aku masih buka ni lowongan yang mau bantu aku nyari nama "depan" buat si kembar...
Aku masih nunggu ni ye..
Oke deh chap ini sih biasa aja.. Konfliknya belom juga.. So.. Nda boleh misuh ya.. Ehe..
Pendek juga chap ini..
Selamat membaca...
4 bulan berlalu..
Ini artinya si kembar sudah berusia 8 bulan dalam rahim Bina, mereka bahkan sangat aktif disana. 4 bulan ini tidak ada yang berarti, jam tangan pemberian Bina awalnya ditolak Aabid. Aabid rasa Bina nda perlu sampai begini, namun nyatanya sikap Aabid sendiri yang membuat Bina begini.
"Apa ini dek?"
"Buat mas.."
"Dek ini demi Allah mahal sekali.."
"Nda papa.. Ini lebih cantik.."
"Adek.."
"Adek sayang mas.."
Hanya singkat, namun jujur Aabid tau maksud Bina. Aabid pelan-pelan bisa menerima semuanya, tapi semua ada batas limitednya. Sampai dimana kadang semua itu bagai gelombang laut yang ada pasang dan surutnya, dan si tegar Bina mencoba menjadi karang yang kokoh.
"Pagi anak abi.."
"Mas.. Jangan ngagetin mereka bakal langsung respon sekuat ini.."
"Wah kalian lagi main sepak bola disana?"
Pertanyaan konyol seperti Akmal, berfikir kalo kedua adeknya lagi main bola. Bahkan suatu hari Akmal ngamuk pengen ikut bola bareng adeknya, ya Allah Bina sampe nda tau mesti gimana. Dan hari ini adalah hari spesial buat Akmal, bukan ulang tahun. Ini hari Akmal bakal di khitan (sunat), bujukanya 4 bulan baru dia mau.
"Umii.."
"Iya anak ganteng?"
"Nanti sakit nda?"
"Yang nyunat kan temen abi.."
"Pasti sakit!"
"Eh kata siapa?"
"Temen abi sama nakalnya kaya abi.. Umi Akmal takutt.."
"SMP mau mondok apa SMP IT lagi?"
"Kok bahas lain sih umii.. Ini masalah hidup dan mati Akmal.."
"Hush.. Apa yang hidup dan mati? Bagi lelaki muslim wajib hukumnya untuk khitan.. Untuk apa? Untuk membersihkan diri, menahan nafsu.. Hm.."
"Umii.."
"Mas Ashad sama abi ikut kedalem kok.."
"Umi mau kemana?"
"Ke dokter Aminah.. Mau lihat apa adek udah dijalan lahir.."
"Oke.. Umi.. Cium pipi Akmal duluuu.. Peluk duluuu.."
Chup..
Greep..
"Uhh.. Anak manjanya umii.. Jagoan kuat kan?"
"Uhm.. "
"Yangkung udah nunggu tu.. Sama ustad Khalid.."
"Pak De Juned sama Bude Jihan mana?"
"Ah.. Besok mereka menikah jadi nda ikut kesini.."
"Lho jadi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta dari-Nya [Mission Completed]
FanfictionLanjut na dari "Bidadari dari Pohon Hayat" Kisah drama rumah tangga yang ga penuh intrik.. dalem sini ni.. semuaaa castt alurrr murni kehaluan penulis.. Bahasa non baku.. iya lah kan versi lokal.. disini ya gasuka GS.. tolong Skip Ukhti Akhi.. JANG...