️12

5.4K 617 91
                                    


Annyeong yeorobun....
Adakah yang kangen sama cerita ini?
Absen dulu yuk siapa aja yang kangen dan nungguin cerita ini up.

Budayakan vote sebelum membaca, jangan biasakan diri nyider ya guys...

Happy reading...

☁️☁️☁️

Galau adalah kata yang tidak pernah Fabian rasakan selama ini, ia dikenal sebagai cowok yang ceria bukan cowok alay yang galau hanya karena ditolak oleh seorang cewek. Dulu Fabian dengan bangga menyebut dirinya sebagai cowok tertampan di sekolahnya karena tidak ada satu cewek pun yang menolak didekati olehnya. Tapi, sekarang ia harus menanggung malu menjadi bahan olokan seluruh penghuni kelas XII IPA 7 terutama Boni dan Raka. Dua cowok itu tidak pernah puas menertawakan Fabian.

"Baru tau buaya bisa galau" seru Raka mengundang tawa seluruh penghuni kelas mereka.

"Makan tuh karma, jangan mainin cewek makanya" lanjut Boni membuat Fabian meringis. Kedua temannya benar-benar jahat, bukannya menghibur dengan memberi solusi atau sejenisnya, justru menjadikannya sebagai bahan olokan. Rasanya Fabian ingin protes kepada tuhan karena diberi teman kurang ajar seperti Boni dan Raka.

"Sabar bro, ditolak emang sakit" ujar Raka prihatin.

Fabian memutar bola matanya malas, padahal sebelum berangkat sekolah ia sudah mempersiapkan ekspresi ceria seperti biasanya. Tapi gagal total karena ia sempat berpapasan dengan Jingga membuat ekspresi cerianya luntur begitu saja. Parahnya, Jingga tidak melihat kearahnya sama sekali seolah dirinya tidak ada. Cewek yang satu ini memang luar biasa.

"Ketawa aja terus sampai mampus!" balas Fabian akhirnya setelah lama terdiam.

"Kocak anjir, katanya lo paling ganteng di sekolah tapi luluhin Tasha aja gagal"

Fabian menatap Raka tajam. "Diem bangsat, lo aja sana yang luluhin. Kalau berhasil gue kasih hp gue"

Boni bersorak riang mendukung Raka, kapan lagi bisa menikmati sebagian kecil harta Fabian. "Terima Ka, hp nya Bian mahal"

"Lo aja njing, gue alergi deket macan betina" ujar Raka.

"Emang lo mau tanggung jawab kalau gue diamuk Mita?"

Baik Raka maupun Fabian melotot mendengar ucapan Boni barusan. "Lo pacaran sama dia?" tanya Raka kepo.

Boni tampak menggaruk tengkuknya salah tingkah "Ya gitu"

"Kapan pdkt nya setan?" ujar Raka heboh.

"Sejak Bian deketin Tasha" jawab Boni.

"Anjing! Pj nggak lo" Fabian menyahut. Jangan heran, walaupun kaya tapi jika masalah gratisan Fabian akan berdiri paling depan.

"Jangan kayak orang susah lo nyet, duit mingguan lo lebih banyak daripada duit bulanan gue" kesal Boni. Fabian menunjukkan cengiran khasnya membuat Boni mendengus.

"Pulang sekolah ya Bon di tempat biasa" ujar Raka.

Boni menggeleng cepat "Nggak! Enak aja, disana makanannya mahal-mahal anjir" ucapnya tidak terima membuat Raka dan Fabian tertawa.

"Santai, kalau uang lo nggak cukup nanti gue tambahin" sahut Fabian.

"Gini kan enak" lega Boni. Percakapan terakhir karena bel masuk berbunyi disusul oleh kedatangan guru mata pelajaran yang mengajar di kelas mereka.

☁️☁️☁️

Bel istirahat sepertinya tidak mampu mengembalikan mood Fabian, buktinya ketika semua teman kelasnya berlomba-lomba menuju kantin ia hanya terdiam di kelas persis seperti siswa yang dikucilkan.

FABIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang