️16

5K 662 132
                                    

Yuhuuu balik lagi.
Cepet kan aku update nya...
Senang tydack?

Eh btw, ngaku nggak kalian pasti ada salah satu dari kalian yang jampe-jampe author biar cepet up! Nggak ngerti akutuh, ini tangan gatel banget pengen updet cepet 😭😭😭
Udahlah ya segitu doang.

Ingat budayakan vote sebelum membaca, jangan nyiders!! Kalian nggak tau aja rasanya udah mikir lama buat ngetik lanjutannya, tapi nggak dihargai. 😭😭

Oke abaikan kealayan diriku!
Happy reading....

☁️☁️☁️

Jam istirahat berbunyi sepuluh menit yang lalu, tapi tidak ada tanda-tanda Jingga akan keluar dari kelasnya. Cewek itu tampak sibuk dengan sebuah novel yang berada di tangannya dan earphone yang menutupi telinganya. Jika kalian berfikir cewek itu tengah mendengarkan musik, kalian salah besar. Cewek itu hanya berpura-pura seolah dirinya tengah menikmati lagu, ia masih penasaran dengan gosip yang beberapa hari ini menjadi perbincangan hangat siswa-siswi di sekolahnya. Yaitu gosip hubungan antara Fabian dan Alisa.

Oke, katakanlah Jingga gila karena ia bisa sepenasaran itu dengan hubungan dua orang tersebut. Atas dasar apa ia juga merasa sedikit kesal dan berharap itu semua hanya gosip, bukan kenyataan.

"Mereka beneran pacaran Ta, tadi gue sempet lihat kak Alisa suapin kak Fabian"

"Tapi, entah kenapa feeling gue mereka nggak pacaran"

"Mereka pacaran Mita! Gue yakin"

Mita dan Sindy yang baru kembali ke kelas sudah sibuk berdebat, sementara Jingga pura-pura sibuk dengan novelnya seolah ia tak mendengar apapun.

"Sya, lo udah tau gosip belum?" Tanya Sindy yang sudah mengambil tempat di samping Jingga, sedangkan Mita duduk di depan mereka.

Jingga menoleh sekilas, terkesan tak perduli.
"Gue nggak sekepo kalian" jawabnya cuek.

"Tapi ini tentang kak Fabian"

"Gue nggak peduli"

Sindy tersenyum, cewek itu menepuk punggung Jingga beberapa kali. "Alhamdulillah, lo belum suka kan sama kak Fabian? Cowok emang nggak bisa dipercaya, untung lo nggak kemakan omongannya" ujar Sindy.

Jingga membalas dengan senyuman, tapi ia tidak dapat mengelak kalau rasanya ternyata sangat sakit. Ia tidak pernah menyangka sebelumnya akan merasa seperti ini. Itulah alasan ia tidak mau dekat dengan cowok manapun termasuk Fabian. Buktinya setelah Jingga menyadari perasaannya, cowok itu dengan senang hati menjauh.

"Maafin gue Sya, karena sempat maksa lo buka hati buat kak Fabian" ujar Mita.

Jingga hanya tersenyum "Santai aja, Ta"

"Lo beneran nggak ada rasa sama kak Fabian kan?" tanya Sindy memastikan.

"Emang lo pernah lihat gue ada rasa sama cowok?" Jingga balik bertanya membuat Sindy menggeleng.

"Gue cuma khawatir lo sakit hati denger gosip ini"

"Lo tenang aja, gue nggak pernah suka sama kak Bian" jawab Jingga meyakinkan.

Jingga dapat melihat kelegaan di wajah Sindy dan Mita setelah mendengar ucapannya. Jingga tak kalah lega karena kedua temannya mempercayai ucapannya. Entah sampai kapan Jingga akan berhasil menutupi rasa kecewanya, lambat laun kedua temannya pasti mengetahui apa yang ia rasakan sebenarnya.

☁️☁️☁️

"Heh bangsat, lo beneran jadian sama Alisa?" tanya Boni tak sabaran. Cowok itu tidak menyangka Fabian pada akhirnya akan memacari Alisa. Padahal setaunya Fabian sangat menyukai Jingga, bukan Alisa.

FABIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang