Langit yang sedari tadi di sinari matahari perlahan mulai gelap bersamaan dengan Devano yang baru saja menghentikan mobilnya di halaman sebuah rumah besar dengan arsitektur yang bisa dibilang sangat indah. Benar sekali jika rumah besar itu adalah rumah keluarga Narendra.
Sebenarnya Devano tidak suka jika harus berlama-lama di rumah itu. Mungkin ia hanya pulang untuk sekedar mengganti pakaian atau mengambil keperluannya. Devano sama sekali tidak menyukai suasana di rumah itu, rumah besar yang minim penghuni. Orang tuanya terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan, sedangkan kedua kakaknya kuliah di luar negeri. Apa yang bisa diharapkan selain keheningan dan kesunyian disana.
Memang kebutuhan Devano selalu terpenuhi tanpa terkecuali sedikitpun, tetapi ia juga perlu diperhatikan seperti anak seumurannya. Dengan alasan itu kini Devano menjadi barisan badboy di SMA Angkasa. Tentu saja ia melakukan itu untuk menarik perhatian orang tuanya.
Devano membuka pintu rumah itu, lalu mengedarkan pandangan menuju wanita paruh baya yang berada di meja makan. Ia berjalan menghampiri wanita itu untuk bersalim.
"Eh nak Vano sudah pulang." Ucap wanita itu sambil menuangkan air ke dalam gelas dan memberikannya kepada Devano.
"Iya Bi, mama sama papa belum pulang?" Kemudian Devano meneguk air di gelas itu.
Bi Ani menghela napas, "Belum nak Vano, nyonya dan tuan bilang kalau pulangnya lusa." Jawab Bi Ani disela-sela membereskan meja makan itu, sedangkan Devano mengangguk paham. Sebenarnya dia juga tahu jika orang tua nya jarang pulang ke rumah, tetapi apa salahnya bertanya. Mungkin akan ada kabar baik, namun sayangnya nihil.
"Yaudah, Vano ke kamar dulu Bi." Ucap Devano yang dibalas anggukan oleh Bi Ani.
Setelah tersenyum ramah kepada Bibi nya, Devano berjalan menaiki satu persatu anak tangga untuk menuju kamarnya di lantai dua. Ia membuka pintu cokelat dengan tulisan 'DEV' di tengahnya. Devano masuk ke kamarnya dan segera mandi untuk menyegarkan badannya.
Beberapa menit kemudian Devano sudah memakai pakaian yang simple tetapi malah menambah ketampananya. Memang sudah dari sananya kali ya.
Ting..
Suara notifikasi chat dari aplikasi whatsapp membuat Devano menghidupkan layar ponsel berwarna hitam miliknya. Disana sudah tertera banyak chat yang sama sekali belum dia balas atau mungkin belum dibaca. Ia membuka grup chat yang berisi keempat sahabatnya.
The ... Of Sky (5)
Hitto
Gue tunggu di basecampMarcel
Ada apa?Stevan
Ntar,
Gue lagi makanDevano
Kita bahas Potret disana.Hitto
Tuh Devano udah ngejelasin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA •• (On Going)
Teen FictionIni kisah Aulitta Laura seorang gadis SMA Angkasa. Rentetan kisah lara yang menjelma tipuan bahagia. Seolah tiada namun enggan untuk dilupa. Hingga kedatangan seseorang mengubah hidupnya. Entah Aulitta yang berpura-pura atau semesta yang sedang berc...