SEMESTA •• 22

43 12 3
                                    

Kantin memang selalu menjadi objek utama saat jam istirahat tiba. Semua murid SMA Angkasa akan berlomba-lomba mencari tempat ternyaman untuk makan siang. Sama hal nya dengan Aulitta yang kini melangkahkan kaki bersama keempat sahabatnya menuju tempat itu.

Mereka sengaja ke kantin bersama, itung-itung merayakan Maura yang baru saja sembuh. Akhir-akhir ini kelima orang itu sedang menjadi pembicaraan beberapa murid sekolahnya. Tentu saja karena nama 'Better' yang mereka gunakan. Memang mirip dengan nama biskuit, namun Aulitta memberi nama itu bukan tanpa sebab. Melainkan untuk mewujudkan harapan mereka supaya menjadi lebih baik kedepannya. Sesuai dengan arti kata 'Better' jika di terjemahkan ke dalam bahasa indonesia yaitu 'lebih baik'.

Aulitta memilih memesan makanan sedangkan yang lainnya mencari tempat duduk . Beberapa saat setelah itu, ia melangkahkan kakinya menuju keempat sahabatnya yang ternyata berada di meja pojok kanan.

Tiba-tiba gadis itu memperlambat langkah nya saat merasa janggal dengan keberadaan beberapa cowok di dekat meja yang akan dituju. Aulitta hanya bisa menghela napas dan berharap cowok disana tidak akan berulah.

"Udah pesen Litt?"

"Udah kok." Lalu Aulitta mendudukan diri diantara Maura dan Alena. Sudah dipastikan jika sebentar lagi ia akan dimaki oleh mereka. Ya memang itu tujuannya untuk menjahili mereka berdua.

"Ish ngapain lo nyempil disini!"

"Tau nih! Lo kira badan lo kecil ha?!" Timpal Maura dengan kekehannya. Sontak membuat yang lain ikut terkekeh mendengarnya. Mereka sangat tahu bahwa Aulitta sedang program diet, ya meskipun banyak gagal nya.

"Eh seriusan?! Emang gue gemukan ya?!" Ucap Aulitta yang sudah histeris.

"Bwahahaha!"

Tawa mereka meledak ketika melihat Aulitta yang begitu histeris menimpali omongan Maura. Padahal tubuh Aulitta sudah bisa dibilang ideal bagi seusianya.
Gadis itu mengerucutkan bibirnya, ia yang berniat mengerjai malah dia sendiri yang dikerjai. Jadi senjata makan tuan kalau begini kan.

"Permisi."

Aktivitas mereka terhenti saat ibu kantin mengantarkan makanan yang tadi dipesan oleh Aulitta. Mereka hanya mengangguk dan tersenyum ramah kepada sang ibu.

"Han lo diliatin tuh."

Hanna gelagapan melihat Marcel yang ternyata berada di meja sebelahnya. Terkadang mereka masih canggung meskipun sudah resmi berpacaran.

"Diem lo." Sewot Hanna

Sedangkan Aulitta hanya tersenyum singkat sembari memakan bakso di hadapannya. Ia mendadak malas berbicara ketika sorot matanya bertemu dengan sorot mata Devano si cowok aneh itu.

"Buruan makan nya."

Akhirnya Aulitta angkat bicara karena sudah bosan berada di kantin, apalagi jika harus melihat Devano yang aneh bin stress itu.

"Aelah buru-buru amat Litt."

"Emang napa sih?"

"Iya Litt, ada apa?"

Aulitta hanya menghela napas, "a-nu gue mau--" ia menjeda ucapannya mencari alibi yang tepat "Ngerjain tugas."

Keempat sahabatnya hanya ber-ohria, lalu mempercepat aktivitas makannya. Setelah selesai, mereka beranjak dari tempat duduknya. Lalu berjalan meninggalkan tempat yang ramai itu. Baru beberapa langkah, tiba-tiba terdengar suara bass seorang cowok dari arah belakang.

"Aulitta."

'Better' menghentikan langkahnya, lalu membalikan badan untuk melihat si pemilik suara itu. Mata Aulitta terbelalak saat mengetahui Devano yang memanggilnya dan kini Sky sedang berjalan mendekat ke arahnya.

SEMESTA •• (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang