Episode 19

15.3K 772 3
                                    

°°°°°°°
Azan magrib sudah berkumandang Izla yang mendengar itu langsung berwudhu dan shalat.
"Ajari aku shalat." ucap Irfan memasuki kamar Izla.
Izla tidak mengenakan cadar nya tapi kemudian ia mengenakan cadarnya tapi terhenti oleh Irfan yang menarik tangan Izla dan mengambil cadar nya
"Aku sudah bilang jangan tutup wajah cantik mu di depan ku tapi di depan mereka yang belom mahrammu." ucap Irfan membuat Izla sedikit kaget.
"Lepaskan tangan saya, saya sudah berwudhu." ucap Izla kemudian di lepas tangannya oleh Irfan.
"Ajari aku shalat." ucap Irfan singkat.
"Baiklah mari kita ambil wudhu dan kemudian shalat bersama." ucap Izla dengan lembut.

Mereka shalat bersama dan Izla mengajari Irfan untuk belajar ngaji dan shalat.
"Alhamdulillah akhirnya, Terima kasih ya Allah karena engkau telah memberi hidayah pada suami hamba." gumamnya dalam hati.
Setelah melaksanakan shalat Irfan merasa hatinya tenang dan jiwanya tentram karena ia tidak pernah melakukan nya sebelumnya dan tidak pernah merasakan setenang ini sebelumnya.
"Nanti ketika kau akan shalat  ajak aku shalat juga." ucap Irfan membuat Izla terkejut.
"Baik tuan muda." gumam Izla
Setelah selesai shalat dan mengaji Irfan dan Izla turun untuk makan malam setelah itu kemudian Izla dan Irfan shalat insya bersama.
Setelah selesai shalat insya Izla membereskan dan melipat mukennah yang ia kenakan di saat ia meranjak berdiri Irfan menarik tangan Izla dan Izla terjatuh di atas tubuh Irfan.
"Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku."
Gumam Irfan berbisik di telinga Izla.
Izla langsung bangun dan duduk kembali.
"Kita lihat saja nanti tuan muda siapa yang akan jatuh cinta duluan." gumam Izla mendekati wajah Irfan.
"Aku terima tantangan mu." gumam Irfan mendekati telinga Izla.

°°°°°°°°°°
Izla terbangun untuk melaksanakan shalat tahajud pada jam 03:00 kemudian ia berwudhu dan melaksanakan shalat tahajud itu sudah menjadi kebiasaan nya sejak ia mondok beberapa tahun yang lalu dan Alhamdulillah ia istiqomah melakukannya.
Setelah selesai melaksanakan shalat ia mengaji sedikit surah Al-A'la, setelah selsai ia melipat mukennah yang ia kenakan.
"Besok hari kamis saya akan berpuasa." gumamnya dalam hati.
Berpuasa senin kamis ia rutin melakukannya dan istiqomah melakukan puasa sunnah tersebut selama ia mondok di pasantren. Kemudian ia mengenakan cadarnya dan turun ke dapur untuk menyiapkan nasi dan telor untuk ia makan.

°°°°°°°°°
Jam sudah menunjukkan jam 04:30 sebentar lagi akan shalat subuh Izla  bergegas menuju ke kamar Irfan dan kamar Irfan kebetulan tidak terkunci ia masuk dan membangunkan Irfan.
"Tuan muda, sudah azan subuh." gumam Izla dengan lembut.
"Tuan muda." ucapnya lembut.
Tapi tak ada jawaban dari irfan,Izla beranjak pergi tapi tangannya di tarik oleh Irfan dan Izla jatuh ke pelukan Irfan.
"Apa begini kau bangunkan orang, bagaimana orang bisa bangun dengan suara yang lembut." ucap Irfan sedikit berbisik.
"Saya hari ini berpuasa, jadi tuan muda jangan mendekati saya." ujar Izla membuat Irfan kaget dan melepaskan pelukan nya.
"Puasa!, bukankah ini bukan bulan ramadhan." ujarnya dengan bingung.
"Saya puasa sunnah senin kamis, tuan muda." ujaranya lembut.
"Sejak kapan, kenapa aku tidak tau." tanya Irfan kepada Izla.
"Sejak saya mondok di pasantren."gumam Izla singkat.
"Yaudah kita shalat subuh dulu ya tuan muda." gumam Izla.
Mereka shalat bersama

°°°°°°°
"Saya sudah masak nasi goreng dan telur buat tuan muda." gumam Izla seraya memberikan nasi goreng buat Irfan.
"Apakah kau sudah sahur?" tanya Irfan khawatir.
"Alhamdulillah setelah shalat tahajud saya sahur." ujarnya lembut.
"Baiklah aku akan pulang sebelum magrib agar kita bisa buka di restoran."ujar Irfan
"Tidak perlu tuan muda."ujar Izla menolak.
"Jangan pernah menolak permintaan ku." ujar Irfan sedikit membentak.
"Iya...tuan muda..."ujar Izla ketakutan.
"Maaf, aku tak sengaja membentak mu, makanya jangan pernah membantah perkataan ku karena aku tidak suka itu." ucap Irfan menjelaskan.
Setelah selesai sarapan, Izla mengambil tas kantor Irfan.
"Ini tasnya tuan muda." ujar Izla memberikan tas nya pada Irfan.
"Terima kasih." ucap Irfan.
Irfan menuju ke mobilnya dan menuju ke kantor.

°°°°°°°

°°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WANITA CADAR PILIHAN CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang