{Di kamar Irfan}
Izla mempersiapkan pakaian yang akan dipakai untuk Irfan yang akan dipakai saat ia akan ke kantor.Clek { suara pintu kamar mandi}
Irfan yang baru keluar dari kamar mandi mengenakan handuk di bahu nya menghampiri Izla yang sedang memilah baju untuknya.
"Yang itu, kau ambilkan untuk aku kenakan." ucap Irfan mendekati Izla yang berada di dekat lemari.
"Astagfirullah" gumam Izla terkejut.Kemudian Irfan mendekati Izla dan menarik tubuh Izla mendekati nya.
"Lepaskan." ujar Izla yang memberontak.
"Tidak." ucap Irfan dengan santai nya.
"Lepaskan, kenapa tuan muda begini."ucap Izla yang mencoba melepaskan pelukan Irfan.
"Karena kau sangat menggoda." ucap Irfan yang melepaskan cadar Izla.
"Jangan tutupi wajah mu dengan cadar di depanku."ucap Irfan yang melepaskan cadar Izla.
"Kecuali saat kau keluar dari rumah, karena aku..." Ucap Irfan yang melihat Izla tertunduk malu dengan pipinya yang merah bagaikan kepiting di rebus.
"Saya tidak akan melepaskan cadar saya di depan bukan mahram saya." ucap Izla tertunduk malu.
Irfan yang melihat Izla tertunduk malu menepis dagu Izla.
"Terima kasih." ucap Irfan yang menyentuh bibirnya Izla dengan tangganya dengan sangat lembut.
"Tuan muda yang aneh." ucap Izla yang melepaskan tangan Irfan dari bibirnya.
"Apa kau bilang, aku aneh." ucap Irfan melepaskan tangan nya dari pingang Izla.
"Alhamdulillah akhirnya lepas juga." gumam Izla dalam hati.
"Iya sangat aneh kadang-kadang tuan muda itu seperti es batu yang sangat keras hingga sangat susah untuk di taklukan dan kadang juga seperti Air gula yang penuh kemanisan dalam hubungan." ngerutuk Izla kesal pada Irfan.
Irfan kemudian mendekati telinga Izla dari belakangan.
"Itu semua karena dirimu." gumam Irfan berbisik.
Mendengar jawaban Irfan Izla berbalik badan dan berarah kepada Irfan.
"Karena saya..." gumam Izla dengan bingung.
"Iya karena kamu." gumam Irfan kemudian menarik tubuh Izla ke pelukannya lagi.
"Lepas." ujar Izla memberontak.
"Tidak." gumam Irfan menarik lagi agar lebih dekat lagi wajah mereka.
"Tuan muda akan terlambat menuju ke kantor." ujar Izla yang membuat Irfan kaget dan melepaskan pelukan nya.
"Apa?, iya aku ada meeting penting dengan klien." ucap Irfan kemudian memakai pakaian yang sudah Izla siapkan untuknya.°°°°°°
"Jam makan siang ke kantor aku." ujar Irfan sedikit berteriak kemudian meninggalkan Izla sendiri dalam rumah.
°°°°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
WANITA CADAR PILIHAN CEO
RomansKisah ini menceritakan seorang gadis desa yang mondok di pasantren, dengan berkat ilmunya ia paham akan ilmu agama dan mengenakan cadarnya, dia di sebut kembang desa di desanya walaupun ia mengenakan cadar tapi matanya yang coklat dan kulitnya yang...