Tanpa peduli dengan sifat kasarnya Irfan, Izla langsung menunaikan shalat magrib ia langsung menuju ke muhsalla untuk menunaikan shalat.
{Setelah selesai shalat magrib}
Izla memakai cadarnya lalu ia mengambil Al-Quran dan membacanya itu menjadi kebiasaan Izla sehabis shalat magrib suaranya yang merdu membuat Irfan merasa tenang
"Suara siapa itu,suaranya membuat hatiku tenang dan pikiranku lebih terbuka."gumam Irfan dalam hati
Irfan pun langsung menuju ke tempat berasalnya suara itu setelah mendekati suara itu ia melihat bahwa itu adalah istrinya yaitu Izla, kini Izla mengakhiri bacaan Al-Quran nya ia khawatir kalau Irfan akan mabuk lagi, Irfan langsung menuju ke tempat kerjanya sebelum Izla melihatnya
Izla langsung menuju ke tempat kerjanya Irfan, Izla duduk di sofa yang ada di tempat kerja suaminya itu
"Apa kau sudah makan?"tanya Irfan
"Belom, lalu tuan muda sudah makan?"jawab Izla
"Oke baiklah, setelah aku selesaikan kerjaan aku ini, kita akan makan."gumam Irfan
Izla hanya mengiyakan apa yang di katakan suaminya
Di sofa tidak tahu apa yang ia lakukan sampai ia merasa bosan dan mengantuk dan ia pun tertidur di sofa
"Oke, aku udah siap, sekarang kita akan makan malam." gumam Irfan di saat ia melihat Izla tertidur pulas Irfan mendekati Izla dan duduk di sampingnya
"Ternyata benar kau sangat cantik walaupun kau memakai cadar tapi matamu yang coklat membuat banyak laki-laki terkagum melihatnya mata mu sangat indah dan hati mu sangat baik."gumam Irfan dalam hati
Karena Irfan belum pernah melihat wajah ia pun mencoba membukanya tapi Izla tersadar
"Apa yang kau lakukan?"tanya Izla kaget
"Aku...hanya..."jawab Irfan terbata-bata
"Kamu ingin membuka cadar saya, bukankah kamu bilang kalau kamu tidak akan buka cadar saya sebelum saya siap dengan kamu dan kamu juga tidak memaksa."jelas Izla kepada Irfan
Irfan mendekati wajah Izla kini perasaan Izla tak karuan ia menjadi deg-degan disaat Irfan mendekatinya sangat dekat
"Aku akan membuat mu siap."bisik Irfan di telinga Izla.
"Saya...akan..."jawab Izla terbata-bata
"Bukan saya, tapi kita berdua akan makan malam bersama."gumam Irfan manatap mata coklatnya Izla.
KAMU SEDANG MEMBACA
WANITA CADAR PILIHAN CEO
Storie d'amoreKisah ini menceritakan seorang gadis desa yang mondok di pasantren, dengan berkat ilmunya ia paham akan ilmu agama dan mengenakan cadarnya, dia di sebut kembang desa di desanya walaupun ia mengenakan cadar tapi matanya yang coklat dan kulitnya yang...