Episode 22

14.6K 767 8
                                    

"Kenapa tuan muda marah karena hal sepele." gumam Izla kepada Irfan
Irfan tak menghiraukan pertanyaan Izla kepadanya.

{Azan magrib}
"Alhamdulillah, sudah buka." gumam Izla, ia langsung minum aqua yang di beli di supermarket tadi, tak lupa pula ia membaca doa.
"Sekarang kita shalat magrib dulu." gumam Izla kepada Irfan.
Tanpa menjawab pertanyaan dari Izla Irfan langsung menuju ke masjid yang dekat daerah tersebut.

{Shalat berjamaah}

Setelah selesai mereka pun sampai di sebuah restoran yang sangat mahal dan terkenal di kota tersebut.
"Mau pesan apa tuan muda." ujar karyawan kepada Irfan.
"Mbaknya kenal sama tuan muda."tanya Izla polos.
"Di kota ini siapa yang tidak mau mengenal tuan muda, wajahnya yang tampan idaman semua wanita,seorang CEO yang sangat terkenal di kota ini." ucap karyawan menjelaskan.
"Tapi semenjak ia sudah menikah, semua cewek yang pengagum tuan muda jadi harus was-was."lanjut karyawan menjelaskan.
"Ehem...hemm, mbak ini istri saya." ucap Irfan yang membuat kaget karyawan tersebut.
"Maaf nyonya, saya tidak tau." ucap karyawan meminta maaf.
"Tidak apa-apa kok mbak." ucap Izla singkat dan kesal dalam hatinya bukan karena mbaknya ini tapi karena banyak pengagum rahasia tuan muda.

{Di rumah}
"Saya mau masuk ke kamar." ucap Izla sedikit kesal.
Irfan langsung menarik tangan Izla dan membuat Izla tertarik ke pelukan Irfan.
"Kau cemburu, berarti kau sudah mulai jatuh cinta padaku." gumam Irfan berbisik kepada Izla.
"Lepaskan saya tuan muda."gumam Izla dengan lembut.
"Jawab dulu pertanyaan ku."gumam Irfan mendekati wajah Izla.
"Tidak...tidak, ya kan wajar kalau tuan muda banyak pengagum rahasianya."gumam Izla yang mencoba melepaskan pelukan Irfan.
"Tapi aku mau kau adalah pengagum rahasiaku."gumam Irfan dengan lembut di telinga Izla.
Irfan mencoba melepaskan cadar yang dikenakan Izla tapi Izla langsung menepis tangan Irfan.
"Disini bukan tuan muda saja yang ada tapi banyak bodyguard tuan muda yang laki-laki." nyeletuk Izla.
"Oke, baiklah besok hanya ada kita berdua saja, tapi jangan kenakan cadarmu saat bersamaku." gumam Irfan melepaskan pelukannya.

°°°°°°°

°°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WANITA CADAR PILIHAN CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang