Episode 16

15.9K 906 8
                                    

Izla membantu BIK Irah menyiapkan sarapan pagi untuk Tuan muda setelah berpakaian rapi dengan kemeja warna marron dan jas warna hitam dan celana jins warna hitam membuat ketampanan Irfan terpukau oleh semua wanita yang memandangnya tapi bagi Izla itu sudah biasa di matanya maka dari itu ia tidak pernah memuji ke gantengan suaminya itu
"Bik Irah apakah sarapan sudah siap."ujar Irfan mengarah pada meja makan
"Sudah Tuan muda,mari saya akan ambil santwick untuk Tuan muda." ujar Bik Irha memberikan santwicknya
Izla hanya diam saja dan makan apa yang ada di meja makan
"Bik Irah kenapa seseorang bisa berubah kayak buglon, kadang baik, kadang kasar,kadang pendiam,kadang cuek,entah kadang apa lagi."ngerutuk Izla dengan melihat Irfan sebelah matanya
"Hey, apa kau mengejek ku, aku suami mu kenapa kau terus mengejek ku."ngerutuk Irfan dengan sinis
"Hey Tuan muda, apa kau merasa apa yang saya katakan itu adalah dirimu."ngerutuk Izla tak mau kalah dengan Irfan
"Kau, awas saja nanti kau tau apa pembalasanku." ngerutuk Irfan kesal pada Izla
Sepanjang sarapan pagi hari ini kedebatan mereka terus berlanjut Irfan pergi meninggalkan Izla untuk ke kantor

Hari berganti malam kini senja yang begitu Izla rindukan ia rasakan di rumah Irfan, ia melihat senja di teras atas rumah setinggi 5 tingkat.Iya, itu adalah rumah Irfan yang berlantai 5 dan memiliki arsitektur mewah. Kini jam berganti jam angka sudah menunjukkan pukul 12 malam, Izla khawatir karena Irfan belum juga kunjung pulang, ketakutan nya hanya tertuju apakah ia mabuk atau tidak, itu hal yang menakuti perasaan nya dari tadi ia memutar mutar ruang tamu hingga beberapa kali. Teringat akan perkataan Bik Irah yang membuatnya begitu khawatir kepada Irfan.
"Kenapa ia belum kunjung pulang, ini sudah larut malam, kan tidak mungkin saya harus selalu ke kantor hanya untuk memastikan ia mabuk atau tidak."gumam batin Izla
Izla kemudian memgengam telponnya ia menelpon Irfan tapi tidak ada jawaban darinya.
"Sekarang sudah jam 1 malam kenapa ia tak kunjung pulang dan lebih kesalnya lagi ia tak mengangkat telponnya."gumam Izla yang membuat ia tidak tenang
"Jika ia pulang jam 2 sudah pasti ia akan mabuk, saya akan terus mengubah kebiasaan buruknya itu."gumam Izla dalam hati
Jam sudah menunjukkan angka 2 tiba-tiba ada yang menekan bel pintu Izla bergegas untuk membuka pintunya yang benar saja itu adalah suaminya Irfan yang sedang mabuk.
"Tuan muda." ujar Izla sedikit kaget
Irfan langsung masuk dan Izla menutup pintu kembali, Irfan berjalan seperti orang yang yang pusing akibat meminum alkohol
"Tuan muda, istighfar kenapa tuan muda minum itu di larang agama."ujar Izla merangkul tubuh Irfan menuju ke kamar Irfan
"Beraninya kau mengajari ku." bentak kasar Irfan kepada Izla dan mendorong tubuh Izla hingga Izla jatuh ke dinding dan melukai kepalanya akibatnya kepala Izla berdarah. Irfan tak peduli dengan Izla ia langsung menuju ke kamarnya.
Izla mengringis kesakitan akibat luka di kepalanya
"Arghtt" ucap Izla kesakitan.
Bik Irah yang melihat itu semua tak tinggal diam ia langsung membantu Izla menuju ke kamarnya dan mengobati lukanya.

WANITA CADAR PILIHAN CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang