Episode 35

11K 609 70
                                    


Episode sebelumnya........

saat Izla sampai ke ruang Irfan betapa terkejutnya ia melihat suaminya berpelukan dengan wanita lain. Izla yang kaget menjatuhkan makanan yang sudah ia masakan untuk suaminya. Sontak membuat Irfan dan Enjel kaget. tanpa berpikir dan bertanya apa pun Izla langsung keluar dari ruangan itu. Irfan yang melihat Izla melepaskan pelukannya pada Enjel dan langsung mengejar Izla agar tidak terjadi kesalahpahaman antara ia dan istrinya.

" Bagus sekali ini yang aku mau." tertawa kecil dengan siasatnya yang buruk.


Episode selanjutnya.......

"Dimana kau Izla....." gumam Irfan yang melamun memikirkan Izla.

semenjak kejadian itu Izla menghilang entah kemana, setelah Irfan tau keberanannya siapa pelaku yang membunuh ibunya, dan Izla yang mebuka kebanarannya tentang hal ini. entahlah apa yang dilakukan Izla sehingga kebenarannya terbongkar sekarang..... Gumam Irfan 

tok....tok...tok...

suara ketukan pintu membangunkan lamunan Irfan.

"keluar dari ruanganku." bentak Irfan kepada Enjel.

"kenapa, apa salah ku tuan muda." ucap Enjel kesal.

" keluar dari ruanganku atau aku akan panngil polisi agar kau tau apa kesalahanmu." ucap Irfan membentak.

"a..pa, maksudmu tuan muda.?" ucap Enjel yang ketakutan.

" Ya, aku sudah tau kebenarannya dan kau ada di balik pembunuhan ibuku lalu kau meninggalkan aku hanya karena uang, perempuan macam apa kau ini hah." ucap Irfan dengan nada tinggi.

" setelah kau tau yang sebenarnya, kenapa kau tidak melapor pada polisi.?" ucap Enjel bingung.

"karena isrtiku yang menyuruhku untuk tidak melakukannya, entahlah hati nya terbuat dari apa." ucap Irfan dengan wajah yang lesu.

flesh back....

" tuan muda, bolehkah kita bicara sebentar." ucap seseorang yang  mengenakan pakaian hitam 

"siapa kau, apa keperluanmu dengan aku, aku tidak banyak waktu karena aku ingin mencari istriku sekarang, jadi pergilah dari sini," ucap Irfan membentak dan meninggalkan seseorang yang berbaju warna hitam.

tiba-tiba langkah kaki Irfan terhenti karena perkataan seseorang pria berbaju hitam.

" ini mengenai ibumu." ucap pria berbaju hitam lalu Irfan berbalik menuju ke arahnya.

"apa yang kau katakan." ucap Irfan dengan penuh kemarahan dan memegang erat kerah baju si pria itu.

"aku adalah polisi yang menyediliki kasus kematian ibumu, tuan muda." ucap Polisi dengan ketakutan.

Irfan melepaskan gengamannya dan mencoba bersikap tenang.

"katakan, apa yang kau inginkan." ucap Irfan kembali dingin 

" saya di suru nyonya Izla agar membuka kebenaran ini, dan tuan muda harus berjanji pada nyonya Izla agar tidak bertindak gegabah dalam menganbil keputusan ini adalah demi kebaikan tuan besar juga tuan muda." uca Polisi itu.

"dimana Izla sekarang." ucap Irfan dengan raut wajah gembira.

"mohon maaf, saya tidak tau tuan muda." ucap polisi itu.

" jadi katakan apa yang ini kau katakan." ucap Irfan dengan raut wajah lesu karena Izla belom berhasil ditemukan.

" sebenarnya, pelaku pembunuhan ibu tuan besar adalah ibu tiri dan nyonya enjel, mereka adalah ibu dan anak kandung mereka merencanakan ini semua agar harta kekayaan yang dimiliki oleh tuan besar bisa dimilki oleh mereka."

" apa.?, lalu kenapa kau bilang saat itu." ucap Irfan yang sontak kaget dengan perkataan polisi itu.

"maafkan saya tuan muda, saya melakukan ini karena terpaksa jika tidak istri dan anak saya nanti yang akan jadi taruhannya." ucap polisi itu dengan penuh penyesalan.

" baiklah, sekarang kau bisa pergi." ucap Irfan dengan penuh kemarahan.

" saya ingin menyampaikan bahwa nyonya Izla tidak akan membiarkan tuan muda bertindak dengan gegabah dan mengambil keputusan dengan kemarahan, jika tuan ingin nyonya Izla kembali jangan lakukan apa pun, tuan muda hanya perlu minta maaf kepada tuan besar."ucap polisi itu menyakinkan Irfan.

Irfan yang tadinya penuh dengan kemarahankini mereda karena nama Izla selalu menenangkan hatinya. kini kebenciannya pada ayahnya hanya tinggal kasih sayang antara seorang anak kepada ayahnya.

flesh on.....

"sekarang kau akan keluar dari sini atau aku yang memaksa agar kau keluar dari sini." ucap Irfan kasar dan membentak.

" mohon maaf tuan muda, saya telah berhasil menemukan keberadaan nyonya Izla." ucap salah seorang anak buah dari Irfan.

" siapkan mobil sekarang, kita akan berangkat." ucap Irfan dengan raut wajah senang.

kemudian Irfan pergi meninggalkan Enjel sendiri yang berdiri mematung tanpa sepatah kata pun terucap dari nya.


*bersambung*

jangan lupa vote dan koment ya teman-teman biar saya tambah semangat up ceritanya....

WANITA CADAR PILIHAN CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang