Irfan kaget karena Izla memeluknya dengan sangat erat.
"Apa kau takut petir." ucap Irfan yang kemudian memeluk Izla pula.
"Sudah, apa kau akan begini terus, akan memeluk tubuhku sepanjang malam ini." goda Irfan.
Izla yang mendengar perkataan Irfan merasa malu dan melepaskan pelukannya."Kamu tuh ya orang ketakutan juga... ." ketus Izla.
"Kenapa tuh wajah kamu merah gitu." goda Irfan tertawa kecil.
"Saya... Ngak apa-apa kok tuan muda." ucap Izla menahan malunya.
"Tapi kok wajah kamu merah gitu." goda Irfan.
Izla hanya menundukkan pandangan nya karena malu terus di goda oleh Irfan.Beberapa menit kemudian lampu yang menyala tiba-tiba saja mati suasana di ruang tersebut menjadi gelap, Izla yang berada di samping Irfan kembali memeluk Irfan karena ketakutan ada dua hal yang membuat Izla menjadi ketakutan yaitu petir dan mati lampu.
"Tuan muda saya takut... ." ringgis Izla.
"Kamu jangan takut aku akan selalu ada di sini." ucap Irfan.
"Kamu tunggu disini dulu aku akan periksa ruang ini mungkin ada sesuatu yang membuat gelap menjadi terang." ucap Irfan menjelaskan.
"Tidak... ." ujar Izla yang melepaskan pelukannya.
"Sebentar." Ucap Irfan.
Irfan berlalu meninggalkan Izla sendiri untuk mengambil sesuatu yang gelap menjadi terang.Izla yang sendiri merasa sangat ketakutan ia berjalan perlahan-lahan menuju ke depan.
Terdengar suara yang aneh yang tak jauh darinya.
"Tuan muda." ucap Izla berteriak karena ketakutan.
"Tuan muda dimana." ucap Izla berteriak.
Suara yang Izla dengar sangat jelas sehingga Izla berlari pada saat Izla berlari kakinya sakit dan terjatuh.
"Sini aku bantu." ucap Irfan.
"Tuan muda." ujar Izla yang kemudian bangun dan memeluk Irfan.
"Jangan tinggalkan saya sendiri... Saya takut... ." ucap Izla menangis.
"Sudah jangan seperti anak kecil, nanti cantik kamu hilang tau." ketus Irfan yang menghapus air mata Izla.
"Ini lilinnya." ucap Irfan yang menyalakan lilinnya."Ahhggrr" ringgis Izla kesakitan karena kakinya terkilir karena terjatuh.
"Kau kenapa apa ada yang sakit." ucap Irfan seraya duduk dihadapan Izla.
"Tidak apa-apa tuan kaki saya hanya sakit sedikit." ucap Izla menahan sakitnya.
"Sudah, sini biar aku lihat." ucap Irfan yang hendak memegang kaki Izla yang sakit.
"Tidak perlu tuan muda, tidak baik jika tuan muda menyentuh kaki saya, saya merasa tidak sopan." ucap Izla yang menghalangi Irfan memegang kakinya.
"Sudah kamu diam saja." ucap Irfan."Saya telah salah menilai tuan muda selama ini, dia sangat baik dan peduli, saya yakin ada sesuatu yang membuat ia berubah seperti sekarang ini." gumam Izla dalam hati.
"Ahhhgrr... Sakit tuan." ringgis Izla kesakitan.
"Coba kamu jalan tapi pelan-pelan jalannya." ucap Irfan yang membantu Izla berdiri.
Izla yang sudah berdiri berjalan perlahan-lahan tapi ia terjatuh, Irfan yang melihat Izla terjatuh langsung menarik Izla kepelukannya.°°°°°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
WANITA CADAR PILIHAN CEO
RomanceKisah ini menceritakan seorang gadis desa yang mondok di pasantren, dengan berkat ilmunya ia paham akan ilmu agama dan mengenakan cadarnya, dia di sebut kembang desa di desanya walaupun ia mengenakan cadar tapi matanya yang coklat dan kulitnya yang...