Episode sebelumnya.......
Irfan yang melihat Izla bingung tanpa memakai sabuk pengaman nya langsung memakai kan nya pada Izla.
Izla kaget karena wajah Irfan dan wajahnya sangat dekat kini di balik cadarnya pipinya memerah lagi karena merasa malu Izla pun menundukkan kepalanya.
" Aku hanya memasang sabuk pengaman saja." Ucap Irfan dingin.
Izla tanpa mengatakan apapun dan hanya menundukkan kepalanya karena malu.Episode selanjutnya......
Sesampainya di rumah...
"Turun." Ucap Irfan dingin.
"Baik tuan muda." Ucap Izla.
Di saat Izla hendak turun Izla lupa bahwa ia memakai sabuk pengaman Irfan yang melihat Izla dengan polosnya hanya diam saja pun membantu Izla melepas sabuk pengaman nya.
"Terimakasih tuan muda." Ucap Izla sambil tersenyum di balik cadarnya.Izla langsung turun dari mobil saat Izla mencoba untuk jalan kaki nya masih terasa sakit sehingga ia harus pelan-pelan untuk jalan Irfan yang baru saja turun dari mobil tersebut melihat keadaan Izla langsung membantunya untuk berjalan Irfan memeluk erat Izla agar Izla tidak jatuh. Izla yang melihat keromantisan tuan muda sekarang hati nya tak karuan pipinya merah ia sangat malu dan merasa senang karena di balik sifatnya yang sangat menyebalkan tuan muda bisa bersikap romantis bahkan tak seperti yang Izla bayangkan.
"Sekarang kau istirahat aja dulu." Ucap Irfan singkat.
Izla hanya mengiyakan apa yang Irfan katakan."Ini minum obatnya, setelah itu kau makan." Ucap Irfan sambil memberi obat untuk Izla.
"Baik tuan muda." Ucap Izla lembut sambil mengambil obatnya."Ini makanannya." Ucap Irfan sambil memberikan makanan untuk Izla.
"Tapi tuan muda, bagaimana ini bisa terjadi sedangkan saya tidak menyiapkan makanan siang hari ini." Ucap Izla bingung.
"Bik Irah." Ucap Irfan berteriak.
"Saya tuan muda." Ucap Bik Irah."Bik Irah, saya senang sekali bik Irah Kembali." Ucap Izla dengan lembut dan tersenyum di balik cadarnya.
" Alhamdulillah, saat nyonya muda di rumah sakit, tuan muda menelpon saya untuk kembali ke rumah dan bekerja seperti biasa nya." Jelas Bik Irah.
Izla hanya mengiyakan dan tersenyum di balik cadarnya."Bik Irah bisa lanjutkan kerjaannya lagi di dapur." Tegas Irfan.
Kemudian Bik Irah pergi ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Apa ini tuan muda?." Tanya Izla bingung.
Irfan duduk di samping Izla kemudian melepaskan cadarnya.sambil berkata "Aku menyuruh bik irah saja untuk kembali, yang lain tidak tapi di luar juga ada penjaga mereka hanya bertugas di luar saja, aku melarang mereka untuk masuk ke dalam." Jelas Irfan dengan dingin.
" Tapi kenapa tuan muda?." Tanya Izla dengan tersenyum.
" Karena aku ingin selalu melihat wajah cantik mu dan wajah mu di saat pipi memerah saat malu." Ucap Irfan sambil mendekatkan wajahnya dengan Izla.
Tanpa mengatakan apa pun Izla menunduk malu kini pipinya memerah.
" Sekarang pipinya memerah lagi." Ucap Irfan sambil tersenyum.
" Ti..da..k." Ucap Izla terbata-bata karena itu memang benar.
" Sekarang kau makan dulu setelah itu minum obat nya aku akan berangkat ke kantor." Ucap Irfan sambil menyuapi Izla makan.
" Tidak apa tuan muda, saya bisa makan sendiri." Ucap Izla yang berusaha mengambil sendok dari tangan Irfan.
" Tidak, aku akan menyuapi makanan nya." Ucap Irfan sambil menyuapi makanan nya.Tanpa mengatakan apapun Izla pun menuruti apa yang dikatakan oleh Irfan, Izla tak menyangka Irfan bisa bersikap romantis seperti ini.
Irfan terus menyuapi Izla sampai ada bekas makanan di bibir Izla yang pink itu tanpa memakai lipstik, Irfan yang melihat itu mengusap bibir Izla dengan tangan nya.sambil berkata." Kau seperti anak kecil saja." Ucap Irfan sambil tersenyum.
Kemudian Irfan memberikan obat dan minum untuk Izla.Beberapa menit kemudian....
"Aku akan pergi ke kantor." Ucap Irfan kepada Izla.
" Baik tuan muda." Ucap Izla lembut sambil tersenyum terhadap Irfan.
Irfan yang melihat senyum Izla yang sangat manis langsung membalas senyumannya.Dua jam kemudian......
Ding dong.... Ding dong.... Ding dong...
" Bik Irah ada siapa di luar tolong bik Irah buka pintunya." Izla terus saja mengatakan itu tapi tidak ada jawaban dari bik Irah.
"Mungkin bik irah sedang di halaman belakang, tidak apa akan saya buka pintunya." Gumam Izla sambil memakai cadarnya.Setelah membuka pintu....
"Bapak siapa?." Tanya Izla kepada seseorang di balik pintu.
" Saya adalah tuan besar, ayah dari tuan muda." Jawab tuan besar yang umurnya sekitar 55 tahun.Iya dia adalah tuan besar ayah dari tuan muda selama ini tuan besar ada di luar negeri untuk pekerjaan nya. Tuan besar memiliki seorang istri tapi istrinya tersebut bukanlah ibu kandung dari tuan muda , sekarang istrinya berada di luar negeri. Ia kembali Hanya memastikan keadaan tuan muda. Dan tuan muda sangat membenci ayahnya
Apa yang akan terjadi ?
Akankah hubungan taun besar dan tuan muda akan baik ?
Akankah hubungan tuan muda dan Izla akan semakin dekat ? Atau semakin jauh ?.~ bersambung
Terimakasih teman jangan lupa beri vote dan komentar kalian... 🙏☺️
Kalau teman-teman penasaran next episode nya yuk beri vote dan komentar kalian sebanyak-banyaknya nyaa yaa... 🙏☺️☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
WANITA CADAR PILIHAN CEO
Roman d'amourKisah ini menceritakan seorang gadis desa yang mondok di pasantren, dengan berkat ilmunya ia paham akan ilmu agama dan mengenakan cadarnya, dia di sebut kembang desa di desanya walaupun ia mengenakan cadar tapi matanya yang coklat dan kulitnya yang...