~ sampai di rumah
"Mana istriku" ujar Irfan kepada Bik Irah
"Saya disini." ucap Izla turun dari tangga dengan menggunakan gamis syar'i dan jilbab abu-abu serta cadar abu-abu.
Irfan yang melihat itu terkagum akan kecantikan istrinya aura kecantikan dan matanya coklatnya terpancar dengan sangat jelas dan sangat cantik.
"Kau cantik sekali." ucap irfan kepada Izla.
Izla tersenyum di balik cadarnya.
"Oo iya tadi saya sudah shalat asar tuan muda tidak meninggal kan shalat kan?" tanya Izla serius berharap Irfan tidak meninggalkan shalat.
"Tidak." jawabnya singkat.
"Alhamdulilah." ucap Izla lega.
"Nanti kita shalat magrib dulu baru makan di restoran." gumam Izla.
"Jadi kau ngak akan buka, bukankah lebih mendahulukan berbuka dulu." ucap Irfan.
"Iya, nanti kita beli minum air putih setelah itu kita shalat berjamaah di masjid baru kita makan di restoran." ucap Izla menjelaskan.
"Terserah kau saja." ucap Irfan dengan wajah datar.
"Yaudah yuk kita berangkat takutnya terlambat shalat magrib berjamaah."ucap Izla lembut.
Irfan langsung menuju ke mobilnya dan di susuli oleh Izla.Sepanjangan perjalanan di mobil mereka hanya berdiam saja.
"Turun." ucap Irfan singkat.
Izla kemudian turun dengan Irfan, Irfan berhenti di sebuah supermarket dekat menuju ke masjid.
"Beli minum di sini yang kau mau."ucap Irfan kepada Izla.
Izla hanya mengambil aqua dua.
"Ini buat tuan muda." ucap Izla lembut.
"Aku tidak mau minuman murahan begitu." ucap Irfan dengan sombongnya.
"Tidak baik tuan menolak pemberian saya." ucap Izla sabar.
"Aku bilang tidak ya tidak, mengerti." ucapnya membentak.
Semua pandangan kini menuju ke arah mereka.
"Kau masuk dalam mobil, sekarang." ucap Irfan dengan kasar.
"Tidak mau." ujar Izla.
Irfan langsung menarik tangan Izla dengan kasar dan membayar minuman di kasir.
"Ahhggrt" ujar Izla kesakitan.
"Jangan pernah membantah perintahku." ucap Irfan membentak.
"Ahhggrt." ujar Izla kesakitan karena tangganya memerah akibat gengaman yang sangat kuat oleh tangan Irfan.
Irfan yang melihat itu semua merasa dirinya bersalah karena telah memperlakukan Istrinya begitu kasar.
"Berikan tanganmu." ujar Irfan dengan obat ditangannya.
"Tidak perlu." ringgis Izla
Irfan langsung menarik tangan Izla dan mengobati tangan Izla
"Ahggrt." ringgis Izla.
Irfan meniup tangan Izla yang kesakitan akibat obat yang di berikan olehnya.°°°°°°°°°°°°°
Afwan semuanya sampai di sini dulu ya soalnya ana lagi banyak kerjaan 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
WANITA CADAR PILIHAN CEO
Любовные романыKisah ini menceritakan seorang gadis desa yang mondok di pasantren, dengan berkat ilmunya ia paham akan ilmu agama dan mengenakan cadarnya, dia di sebut kembang desa di desanya walaupun ia mengenakan cadar tapi matanya yang coklat dan kulitnya yang...