she is who she is【4.5】

303 47 6
                                    

━━━━━━━━━━━━━━━

She's shining, bright, but also warm.
Just Like the sun.

— Emily Grayston —

━━━━━━━━━━━━━━━

Author's p.o.v

"Ellen? Tumben." bangchan menggaruk tengkuknya yang tak gatal ketika melihat ellen yang saat ini berada di mansionnya. dengan wajah dingin dan kaku seperti biasa, gadis itu duduk tenang diatas sofa beludru di ruang tamu. Ellen tampak seperti patung manekin.

Ellen menoleh seraya menatap bangchan dingin, "gue butuh ngomong sesuatu sama lo, dan kayaknya perlu ruangan yang lebih private daripada ini." sepasang mata tajam ellen melihat sekelilingnya. Dengan sorot menilai.

Bangchan mengangguk mengerti, "ikut gue." ujarnya lalu berjalan menuju lantai dua. di ikuti ellen yang mengekor tanpa suara di belakangnya.

Langkah bangchan berhenti di depan sebuah ruangan. Bangchan setengah menoleh kebelakang. "kalo lo cowo, bakal lebih enak di kamar gue. Tapi berhubung lo cewe, tempat paling privat dirumah gue selain kamar gue, ya ini."

Ellen berdecih, "di kamar lo juga, emang kenapa? Kalo lo macem macem juga gue bisa karate dan skill boxing gue lebih jago daripada lo, kalo lo lupa." balasnya datar dengan tatapan yang mencibir.

Bangchan memutar bola matanya, ia mendengus sebal. tentu saja ia tidak lupa bagaimana memalukannya di kalahkan oleh ellen pada match club boxing mereka bulan lalu. Bangchan dan ellen bukan anggota tetap, mereka kadang dibutuhkan di beberapa turnamen karna skillnya yang memadai. Tidak masalah apabila tidak ikut beberapa pertemuan. Disamping itu, club boxing sebenarnya bukan club inti sekolah. hampir dibubarkan karena lumayan memakan biaya, namun dihentikan oleh para donatur.

Aroma lavender dan khas buku buku langsung menyapa indra penciuman kedua anak manusia itu.

"di mansion gue ada dua perpustakaan, yang di lantai satu buat santai santai baca buku biasa. Kalo lantai dua yang ini, buat biasanya bokap ngomongin bisnis." jelas bangchan seraya menatap ke sekelilingnya.

"mafia daddy." cibir ellen.

"berisik." bangchan langsung mendelik, sukses membuat ellen mendengus geli.

"bisa bisanya bokap kejam lo itu punya anak baik baik kaya lo chan." ellen menggeleng gelengkan kepala tak percaya.

"gue pernah masuk penjara anak anak pas smp kelas satu, dan nggak. Gue bukan anak baik baik, cuma udah tobat aja." kata bangchan acuh tak acuh. Sedikit tidak suka dengan topik perbincangan mereka. "lo mau ngomongin apa?" tanya bangchan setelah keduanya sudah duduk nyaman di salah sofa.

"tadi lo sama jisung kemana?" ceplos ellen langsung, ia bukan tipe yang suka basa basi terlalu banyak.

Ellen mencintai ke praktisan ingat?

Bangchan akhirnya tahu, apa yang membuat ellen datang kemari. Senyuman miring perlahan muncul di bibirnya, sudah hapal tabiat ellen yang tidak suka berbelit. "bukan urusan lo." cetusnya datar.

Ellen melirik bangchan seraya mendengus, "gue cuma mau detail, gak enak cuma dengerin dari penyadap sama liat dari foto foto ini doang." ellen melempar pelan dua buah foto dan sebuah flashdisk yang ia ambil dari saku jaketnya. Wajahnya tampak menyorot tanpa arah dengan bosan.

Bangchan sontak terbelalak dengan mulut terbuka, ia melihat dua buah benda yang tergeletak diatas meja di depannya dengan sorot terkejut, lalu tatapannya berpindah ke arah ellen dengan ngeri. "lo—"

•MINE•║ Hwang Hyunjin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang