━━━━━━━━━━━━━━━
The heart and feelings don't lie,
the mouth and brain does.— unknown —
━━━━━━━━━━━━━━━
Author's p.o.v"bang abin lo harus bantuin gue" ucap hyunjin, pria itu tampak gusar dan tidak tenang.
Tidak itu bukan kelsha, itu hyunjin. Pulang sekolah hyunjin langsung bertanya pada semua pelayan mansion dimana ia berada. Pria itu tampak ribet sendiri lalu masuk ke kamar changbin yang sedang tidur siang tanpa mengetuk. kefrustasian tampak tercetak jelas di wajahnya.
Changbin mendesah malas seraya memandang hyunjin yang berjalan bolak balik bak setrikaan dengan tangan di dagu seolah berpikir keras, "bantuin gimana sih? Lo kaya gak tau bokap aja. Lo pikir gampang ngubah keputusan bokap? Apalagi gue denger kakek udah tau." ujarnya ogah ogahan dan tampak tidak ada minat maupun niat untuk membantu adiknya.
"lo gila?! Gimana bisa kakek udah tau?" pria itu misuh misuh sendiri dengan wajah yang semakin panik panik ganteng.
Changbin menggedikkan bahunya dan menyorot hyunjin jengkel. "kok nanya gue?! Ya nanya bokap sana lah!" pria itu mulai emosi.
Hyunjin lalu berhenti dan duduk di sofa, terdiam sejenak lalu menatap kakak sulungnya tajam, "gak mau tau, lo yang numbalin gue buat jadi penerus perusahaan. Gue sukarela aja ngorbanin diri buat kebahagiaan lo. Tapi kalo si penganggu itu masuk kedalam syaratnya, gue ogah." dengus pria itu dongkol lalu kembali memasang ekspresi gundah gulana.
Changbin menatap adiknya tak terima, "loh kok jadi gue? Kan lo sendiri yang bilang waktu itu mau jadi kaya papa"
Hyunjin sontak mendelik, pria itu melebarkan matanya tak percaya. "kapan?! Gue gak inget!"
"pas lo sd? Atau smp? Gue lupa" changbin menggedikkan bahunya.
"ASTAGA" hyunjin memejamkan matanya, kalau seperti ini ia jadi kepikiran untuk pergi dari rumah saja, biar saja menggembel. Situasinya benar benar seperti berada diujung tanduk.
Ngeri kalau kalau mimpi buruknya betulan menjadi kenyataan.
Changbin memandang adiknya yang tampak ingin bunuh diri saja, maksudnya memang terlihat sedepresi itu. "kenapa sih emangnya? Gue gak ngerti, menurut gue kelsha gak seburuk itu loh beneran"
"tau dari mana lo?" timpal hyunjin sinis. "oh iya gue lupa, lo kan sering chatan sama dia, pasti akrab banget udah kaya bestfriend" lanjut hyunjin penuh nada sarkasme dengan kedua alis terangkat, tatapannya menyorot menghakimi changbin.
Oh shit.
Changbin kira hyunjin sudah melupakannya, tapi sepertinya tidak. Changbin berdehem canggung lalu bangkit dari tempat tidur memilih mengabaikan konfrontasi adiknya, ia meraih jaket kulitnya yang tergantung di dalam lemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
•MINE•║ Hwang Hyunjin [END]
Fiksi Penggemar❝it's tired and painful to love someone too much, but he'll never be mine.❞ Kelsha cerestell veitsern, si tuan putri sempurna yang paling dimanja oleh keluarga veitsern. Keinginannya harus dituruti, dan jika ia ingin sesuatu maka ia harus berhasil m...