Always been mine【7.7】

240 31 45
                                    

━━━━━━━━━━━━━━━

burying the past is the most useless despicable thing.

─Unknown─

━━━━━━━━━━━━━━━

Author's p.o.v

Hyunjin mengemudikan mobilnya kedalam pekarangan mansion keluarga park, ia turun dari mobil dan langsung masuk kedalam mansion.

Mansion park selalu saja tidak ramai, entah memang dikelola dengan sengaja memperkerjakan sedikit orang atau mereka mengalami masalah finansial hyunjin agaknya tidak terlalu peduli.

Tatapan sunshine dan jennie yang sedang duduk menonton tv menyambutnya, mereka sedikit bingung ketika melihat hyunjin yang tanpa pemberitahuan datang. Sunshine hanya tersenyum simpul pada hyunjin, jemarinya mengelus kucing di mansion ini seraya kembali sibuk menonton tv,

jennie berdiri dan menghampiri hyunjin, "kak hyunjin ada perlu apa?"

"Woojin.. dimana?"

Jennie hanya menunjuk ruangan yang biasa woojin habiskan waktunya disana seharian, perpustakaan.

Hyunjin sudah menduga namun ia mengangguk paham, ia menghampiri sunshine hendak menyapa karena sudah lumayan lama ia tidak menghabiskan waktu dengannya karena banyak hal yang terjadi.

"Jijin bisa langsung masuk aja." Ujar Sunshine dengan tersenyum manis, sebuah taktik halus untuk menahan langkah hyunjin agar tidak jadi menghampirinya.

Hyunjin memberhentikan langkahnya, ia mengerjap sedikit bingung namun melempar senyuman simpul pada sunshine dan jennie bergantian lalu memutar tubuhnya dan kembali melangkah menuju perpustakaan.

Ketika masuk, woojin tampak tengah sibuk membaca buku karangan Shakespeare. Hyunjin agaknya tidak begitu peduli karena woojin memanglah siswa teladan yang memiliki jiwa seorang bajingan.

"There is nothing either good or bad, but thinking makes it so."

Kalimat yang keluar dari mulut pria itu membuat hyunjin hanya bisa bergeming dengan tangan terlipat dan sorot tajam, keningnya berkerut tak paham.

Woojin tersenyum tipis dan mengangkat wajahnya, ketika menatap hyunjin sorot woojin biasa saja namun hyunjin selalu merasa ada tipu muslihat di balik apapun yang woojin lakukan. "gue lagi baca Hamlet."

Hyunjin mengangkat alisnya, "gak nanya." Balasnya ketus.

Woojin memutar bola matanya, "ngapain lo kesini? Ganggu waktu gue aja."

Hyunjin yang sedang melihat lihat iseng koleksi buku di rak lantas menoleh, lantas ia tersenyum sinis. Tatapan matanya tersorot lurus dengan tajam. "gue mau mastiin kalau lo bener bener udah gak mau ganggu kelsha lagi."

Woojin tidak menanggapi dan justru mengibaskan tangannya menyuruh hyunjin enyah, "terserah, sana pulang." Usir pria itu, "gue udah bosen sama kelsha, dia makin gak seru."

Hyunjin menahan diri untuk tidak mencabik woojin dan merobek mulut kurang ajar pria itu. Ia tersenyum kesal, "gue cuma mau peringatin sekali lagi, jangan ngelakuin sesuatu yang bakal lo sesalin di kemudian hari."

° ° °

"Sudah lama anda tidak mengunjungi saya dokter.. vermigan?"

James tersenyum dingin, "kudengar sekarang kau bermain dengan anak anak? Bagaimana mereka? Mereka anak yang seru kan?" Kata james riang namun nada seperti itu membuat dokter vermigan bergetar kecil. James benar benar sosok pria yang rasional dan memiliki self kontrol yang tidak main main. Namun jika menyangkut anaknya, pria itu bisa saja kehilangan kerasionalannya dalam sesaat.

•MINE•║ Hwang Hyunjin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang