sky full of stars【4.3】

277 46 3
                                    

━━━━━━━━━━━━━━━

Selayaknya sinar bintang.

Segalanya terasa bercahaya,

Selama itu bersama kamu.

— K.V —

━━━━━━━━━━━━━━━

Author's p.o.v

"kelsha cerestella"

seorang gadis berkacamata yang sedang mencatat itu, mengangkat satu tangannya. Setelah guru perempuan tersebut, menyebutkan namanya ketika tengah mengabsen.

"estela, gue minjem buku pr bahasa prancis lo dong. Kaya biasa." ujar teman sebangkunya, ia perempuan cantik dengan rambut lurus sebahu.

Gadis yang dipanggil estella itu lantas menghela napas pelan, namun tak ayal ia tersenyum sambil menyodorkan buku prnya. "kalo lo mau, gue bisa ajarin lo na."

Reyna. Dia terdiam sebentar kemudian tersenyum manis. "gak usah repot repot, stel. Kan gue masih punya lo."

Estella hanya tersenyum paksa. "nanti pas istirahat—"

Reyna memejamkan matanya, agak terlihat menyesal. "sorry stel, gue ada janji makan siang sama aaron."

Lagi lagi, estella tersenyum samar. Berusaha menelan kekecewaan dirinya. "oke gak papa. Gue bisa makan siang sendiri."

Reyna mengangguk dengan mata berbinar. "makasih stel, lo emang sahabat terbaik gue."

° ° °

Saat ini jisung sedang bersama bangchan. Dari semua korban kecelakaan bus itu. Jisung hanya dapat menemukan beberapa mantan korban kecelakaan, dan sedikit sekali yang sukarela berbicara padanya.

Salah satunya.

Ternyata adalah siswi dari Golden International High.

Dia Allison, salah satu anak cheers.

Saat ini mereka berdua tengah berada di penthouse allison. Setelah sampai disana, mereka dipersilahkan masuk oleh pelayan yang menyambut mereka.

Allison memang berada di penthouse dan tidak sekolah karena sibuk merancang desain terbarunya. Gadis itu sudah mulai sukses dalam kariernya sebagai desainer termuda yang berhasil menembus pasar internasional.

"nona muda sedang berada di ruang kerjanya, mari." ujar pelayan itu sopan mengisyaratkan bangchan dan jisung untuk mengikuti dirinya.

Setelah menaiki tangga, mereka berbelok kekanan dan berhenti disebuah pintu bercat putih tulang.

pelayan tersebut masuk sejenak untuk memberi tahu allison bahwa tamunya sudah datang, kemudian keluar lagi.

"nona muda sudah menunggu, silahkan masuk" ujarnya sopan.

Jisung memutar bola mata malas dan bangchan mengangguk. Tanpa banyak basa basi mereka berdua masuk kedalam ruangan belajar itu.

"ally." panggil jisung ketika melihat allison yang terduduk di kursi belajarnya dengan kertas kertas berserakan. Di beberapa sudut, terlihat manekin manekin dengan tempelan bahan seperti rancangan baju yang belum selesai.

Allison mendongak lalu tersenyum miring. "han jisung." lalu tatapannya beralih pada bangchan, allison mengangkat kedua alisnya. "christopher?"

Bangchan mengangguk, "gue—"

•MINE•║ Hwang Hyunjin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang