we should take a break【7.3】

327 39 49
                                    

━━━━━━━━━━━━━━━

every words i sent with my lips to hurt your feelings,
the more my heart aches.

─K.V─

━━━━━━━━━━━━━━━

Author's p.o.v

Meja makan mereka diliputi dua hal saat ini, kecanggungan dan ketegangan. Jisung melirik sagara seolah menyuruhnya mengatakan atau melakukan sesuatu guna menetralkan suasana, sedang sagara merespon dengan menggedikkan bahu. Bangchan hanya menghela napasnya, menatap kelsha dan hyunjin bergantian lalu memilih memakan makanannya.

Felix mengusap tengkuknya canggung, ia melirik teman sebangkunya dengan sorot tak terbaca. Sejujurnya, ide makan siang bersama mereka sudah diduga akan menjadi seperti ini saat hyunjin dan kelsha disatukan. Dan felix, sebetulnya tidak ingin karen merasa tidak nyaman berada diantara teman temannya. Tapi tadi kan, ia tidak tahu jika hyunjin akan benar benar ikut.

Felix menyalahkan kembarannya, tentu saja. jika felicia yang mengantarkan ponselnya sendiri dan tidak menitip pada kelsha, pasti kelsha tidak akan melakukan aksi iseng nan misterius seperti menyuruh karen bergabung untuk makan siang dengan mereka.

Seungmin dan ellen hanya berusaha menyibukkan diri sendiri sendiri. Ellen dengan ponselnya dan seungmin dengan makanannya.

"kels." hyunjin akhirnya memanggilnya. Sorot matanya tampak sendu.

Kelsha tidak merespon, ia bahkan belum menyentuh makanannya sama sekali. Tangannya terulur dan mulai menyentuh alat makannya. Kelsha berusaha keras untuk mengabaikan kehadiran hyunjin serta tatapan mata pria itu yang seolah dapat menembus tubuhnya.

Kelsha tidak selemah itu untuk menjadi pihak yang kalah dan meninggalkan meja makan lebih dul-

Hyunjin menghela napasnya pelan, ia harus bersabar karena semuanya memang kesalahannya sejak awal. "we need to talk—"

Kelsha menjatuhkan alat makannya dengan sengaja diatas piringnya hingga menimbulkan dentingan yang tidak bisa diabaikan. Wajahnya terlihat dingin. Kelsha sama sekali tidak mau repot repot melihat wajah hyunjin.

Suasana meja makan mereka kian terasa dingin. Tak ada yang berani bersuara bahkan karen juga ikutan diam seolah otaknya sudah terprogram dalam memahami situasi. Meskipun jujur saja karen tidak tahu apa yang telah terjadi pada pasangan terfenomenal se golden international high itu. Tapi instingnya berkata agar ia menjauh dan tidak ikut campur.

Hyunjin tidak bisa melepaskan tatapannya dari kelsha barang seincipun. Hyunjin tidak suka mengulur ulur dan menunda nunda untuk menyelesaikan masalah. Ia merasa kelsha akan semakin jauh darinya jika hyunjin tidak menyelesaikan masalah mereka. Dan rasanya menyesakkan sekali bagi hyunjin. Mimpi buruk akan kehilangan kelsha terus menghantui tidurnya dan membayangi dirinya sampai hyunjin sudah pada ambang batas kewarasannya.

Sedangkan kelsha, membutuhkan waktu.

Tapi hyunjin, egois. Seperti biasa. Hyunjin dan pemikirannya.

oh.. nevermind.

Kelsha menatap teman temannya dengan senyuman paksa. "i suddenly lost my appetite, excuse me." kelsha bangkit dan berjalan pergi meninggalkan meja makan dan tatapan teman temannya yang berbeda padanya. Kelsha sudah tidak peduli lagi bahwa ia tampak seperti pecundang yang senang sekali kabur dari masalah.

•MINE•║ Hwang Hyunjin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang