━━━━━━━━━━━━━━━
She's the kind of girl Who
Got burned into ashes.
Be Drowned by the ocean.
Be Slammed to the ground.
Got Freezed by the ice.
But still survived.─ Unknown ─
━━━━━━━━━━━━━━━
Author's p.o.v
"itu estela kan?" seorang anak laki laki tampak berbisik ke teman perempuannya, tatapan tajamnya mengarah sinis pada seorang gadis berkacamata yang tengah berjalan di koridor, hendak meletakkan buku bukunya di loker.
"dia yang ngerebut cowok sahabatnya sendiri"
"padahal reyna udah baik banget sama dia, masih mau temenan sama orang cupu dan ansos kaya gitu"
Tatapan tatapan jijik dan sinis diterima gadis itu, meskipun sudah biasa digunjing. Namun kalimat seseorang yang ia biasanya ia anggap gunjingan biasa. Justru membuat dahinya mengernyit.
Ia.. merebut siapa?
Ia sudah ingin pergi, sebelum seorang perempuan beekuncir satu tinggi menghampirinya. "lo dipanggil reyna, ke gudang belakang gedung B. Katanya dia mau ngomong penting"
Gadis itu menoleh dan mengangguk seraya tersenyum kecil. "makasih" katanya.
Perempuan berkuncir tinggi itu menyorotnya dingin lalu melengos pergi tanpa mengatakan apapun.
Gadis itu hanya menggedikkan bahunya lalu berjalan agak cepat menuju gedung yang dimaksud. Saat sampai sana, ada dorongan dari sisi dirinya untuk pergi saja dan meninggalkan gedung itu. Namun ia meyakinkan dirinya bahwa segalanya akan baik baik saja.
Tangan kecilnya mendorong pintu gedung dan bau lembab, debu juga hawa di dingin langsung membuatnya melenguh.
"wah pelakor kita udah sampai, cepat juga ternyata" suara seseorang membuatnya terdiam kaku.
Dia orang yang biasanya membully dirinya.
Kakinya seolah tak bisa digerakkan, alarm bahaya memekik ditelinganya untuk berlari pergi sekarang juga. Namun gadis itu seolah tak mampu melakukan apapun.
"ayo bermain, estela. Seperti biasa. Dan karena kita udah mau lulus. Maka hari ini agak jauh lebih spesial dari biasanya."
Kelsha membuka matanya. Ia menatap langit langit kamarnya dengan mata yang memancarkan kemarahan.
Giginya terkatup menahan letupan emosi yang tampak mengerikan karena dipendam terlalu lama. Ia tampak terengah engah karena marah.
Dendam.
Ethan, shella, ollie.
Ketiga orang itu, ia pastikan akan mencari mereka dan membuat mereka lebih menderita dibandingkan sydney. Jauh lebih menderita.
Kelsha membuka laci nakas sebelah kasurnya dan meraih dengan tangan sedikit bergetar sebotol obat lalu membukanya. kemudian mengambil beberapa butir dan menelannya tanpa air.
Tak berapa lama, kelsha merasakan dirinya mulai tenang. Kemarahan itu masih ada, namun tidak sebesar sebelumnya. Ia merasa akan meledak tadi. Seolah ingin menghancurkan apapun.
Kelsha melirik jam di nakas, sudah waktunya ia mandi dan berangkan sekolah. Gadis itu menghela napasnya pelan lalu mengirimkan pesan kepada hyunjin. Ia bertanya, tentang hyunjin jadi menjemputnya atau tidak. Jika tidak, itu agak mengecewakan. Tapi kelsha bisa memakai mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
•MINE•║ Hwang Hyunjin [END]
أدب الهواة❝it's tired and painful to love someone too much, but he'll never be mine.❞ Kelsha cerestell veitsern, si tuan putri sempurna yang paling dimanja oleh keluarga veitsern. Keinginannya harus dituruti, dan jika ia ingin sesuatu maka ia harus berhasil m...