━━━━━━━━━━━━━━━
❝betrayal never came from outside.❞
─Unknown─
━━━━━━━━━━━━━━━
Author's p.o.v
ketika Jam istirahat sudah berbunyi, hyunjin dengan cepat dan terburu buru membereskan buku bukunya. tanpa membuang waktu lagi, ia bergegas keluar kelas meninggalkan seungmin yang mengoceh kesal di belakangnya.
Seungmin sedikit terkejut. Ia tak pernah mengira bahwa hyunjin mendengarkan kata katanya dan felix. Sejak pagi, pria itu tampak begitu murung dan lingkaran hitam samar samar melingkari matanya.
Jadi seungmin dan felix yang kebetulan menjemput hyunjin bertanya sebenarnya apa yang terjadi. Dan karena didesak juga sepertinya hyunjin terlihat sangat depresi. Akhirnya pria itu menceritakan segala hal yang terjadi malam itu. Hyunjin tidak bisa meminta pendapat bangchan atau jisung karena kedua orang itu tiba tiba mengambil cuti berteman dengannya dan memilih bermain detektif detektif-an
Karena kasihan, felix dan seungmin menyarankan beberapa metode untuk berbaikan dengan kelsha dan menebus kesalahannya pada gadis itu.
Hyunjin sedang putus asa. Tentu saja ia menerima dengan senang hati segala bentuk saran yang setidaknya tidak ekstrem.
"astaga. Rasionalitasnya makin ilang aja. Pengaruh kelsha bener bener hebat." kata seungmin kagum. Saat melihat hyunjin melenggang pergi meninggalkan dirinya. Seungmin berdecak kesal lalu berteriak. "tungguin woy! Grayston! Elah." seungmin cepat cepat menyusul hyunjin yang pasti sudah berada di koridor hendak menjemput kelsha dikelasnya.
"lo bisa santai aja gak sih? Kelsha gak bakalan dicuri ora- ng. Oh?" ocehan seungmin menguap diudara lalu menghilang ketika melihat sagara dan jisung yang tengah berbicara dengan kelsha didepan kelas gadis itu. Ia menoleh kearah hyunjin yang kini tengah mengetatkan rahangnya. "santai. Jangan marah. Mereka mungkin cuma ngomongin sesuatu." katanya pelan berusaha meredamkan aura membunuh yang mulai menguar dari pria itu.
Hyunjin mengepalkan tangan di sisi tubuhnya. Sepasang matanya menyorot kedua makhluk adam itu dengan tajam dan sengit.
Hingga mata mereka tak sengaja bertatapan. Kelsha tersenyum sangat tipis pada hyunjin lalu kembali menanggapi kalimat yang dilontarkan jisung dan sagara.
Hah? Yang benar saja?
Kelsha tidak berlari kearahnya dan memeluk lengannya seperti biasa? Sepertinya hyunjin benar kelewatan kali ini sampai kelsha pun bersikap seolah mengabaikan pria itu.
Hyunjin berjalan dengan tenang kearah kelsha. Samar samar ia mulai dapat mendengar apa yang mereka tengah bicarakan.
"ah kenapa lo harus keluar negeri?"
Jisung terkekeh geli. "gak usah kangen. Gue cuma seminggu kok disana." ia mengulurkan tangan hendak menepuk nepuk kepala kelsha.
hyunjin dari kejauhan sontak melebarkan matanya, ia mempercepat langkahnya, sagara menepis tangan jisung. ia menatap sinis jisung yang kini mendelik kearahnya. "gak usah gatel." ketus sagara.
Jisung menggelengkan kepalanya tak habis pikir lalu mendengus. Ia menatap kelsha protes. "ini anak anjing peliharaan lo gak ada rencana mau disuntik mati aja kah?" sindirnya pada sagara.
"han jisung lo ngajak berantem?" sagara memicingkan mata sewot. Ia sudah berancang ancang menghajar jisung.
Jisung menoleh lalu menaikkan satu alisnya kearah sagara. "kenapa marah? Emang lo anak anjing?" balasnya menantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
•MINE•║ Hwang Hyunjin [END]
Fiksi Penggemar❝it's tired and painful to love someone too much, but he'll never be mine.❞ Kelsha cerestell veitsern, si tuan putri sempurna yang paling dimanja oleh keluarga veitsern. Keinginannya harus dituruti, dan jika ia ingin sesuatu maka ia harus berhasil m...