━━━━━━━━━━━━━━━
He hates her so much,
But what he didn't realize
He began to accept
her presence.— Unknown —
━━━━━━━━━━━━━━━
Author’s p.o.v
“kemaren lo pulang dianter hyunjin?” lino menoleh kearah kelsha sejenak lalu kembali fokus menyetir.
Mendengar namanya saja membuat hati kelsha berdenyut sakit, tak sengaja teringat perkataan dan sikap pria itu kemarin.
Namun tak ayal kelsha mengangguk sekali, tak berniat menceritakan panjang lebar tentang tragedi kemarin malam.
Beruntung sekali mata bengkaknya kemarin sudah ia kompres, dan pagi ini ia berusaha semaksimal mungkin untuk menyamarkannya dengan make up. Jadi sepertinya kakanya yang satu itu tidak menyadarinya.
Lino merasakan ada yang salah dengan adiknya itu, sepertinya kemarin malam terjadi sesuatu yang kelsha tak ceritakan pada dirinya. Ekspresi murung dan sedih adiknya tercetak jelas dan bisa lino sadari dalam sekali lirikan mata.
“kalo ada apa apa gue Cuma mau lo tau kalo gue ada disini buat lo” lino memilih tidak membahas masalah kelsha lebih lanjut, pria itu melemparkan senyuman simpul.
Kelsha melempar senyuman tipis pada kakaknya.
Mungkin saja jika hari ini ia tidak nebeng mobil kelsha karena mobilnya sedang di service, lino tidak akan menyadari keanehan pada adiknya itu.
Sebenarnya ia tak ingin sekolah hari ini, permasalahan penggelapan uang di perusahaan papanya membuat ia harus menyelidiki sampai lembur hingga jam 3 pagi dan baru sampai mansion sekitar jam 4, pria itu baru tidur dua jam setengah saja.
Tapi lino memiliki suatu urusan dengan dewan sekolah, tentang suatu hal yang lumayan penting. Jika ini hanya sebatas mengantar berkas saja, lino pasti sudah menyuruh salah satu supir keluarganya untuk mengantar.
Tapi ini, dia harus hadir disana. Jadi mau tidak mau pria itu harus memaksakan tubuhnya untuk ke sekolah. Entah ya, mungkin setelah urusannya selesai, pria itu akan izin untuk pulang lebih cepat.
Pria itu memijat pangkal hidungnya dengan satu tangan, gurat lelah dan kantung mata menandakan betapa tidak fit kondisi dirinya saat ini.
“bang?” terdapat nada kecemasan disana.
Lino berdehem lalu menoleh ke adiknya sejenak.
“lo keliatan gak baik baik aja, apa perlu gue yang nyetir dan kita kita kerumah sakit sekarang?” tawar gadis itu lembut.
Lino menggeleng pelan, ia melempar tatapan menenangkan kearah kelsha yang tampak begitu khawatir, “gue gak kenapa kenapa, dan no, gue cukup sehat untuk nyetir kels”
Kelsha masih merasa cemas, harusnya tadi ia memakai supir keluarganya saja. Daripada lino memaksakan diri seperti ini.
Lampu merah pertama sampai kedua pria itu merasa baik baik saja, namun saat ditikungan pertama kepala lino mulai terasa pusing seolah ada ribuan jarum yang menusuk kepalanya.
“BANG AWAS!” pekik kelsha saat mobilnya hampir menabrak seorang pria berhoodie biru.
Pria berhoodie biru itu menatap mobil kelsha dengan ngeri dan ekspresi shock yang ketara, namun ia sigap menyingkir tapi tersandung sesuatu hingga terjatuh di pinggiran jalan
KAMU SEDANG MEMBACA
•MINE•║ Hwang Hyunjin [END]
Fanfiction❝it's tired and painful to love someone too much, but he'll never be mine.❞ Kelsha cerestell veitsern, si tuan putri sempurna yang paling dimanja oleh keluarga veitsern. Keinginannya harus dituruti, dan jika ia ingin sesuatu maka ia harus berhasil m...