━━━━━━━━━━━━━━━
Between han and ravenstorm.
Who should i kill first?─ H. G ─
━━━━━━━━━━━━━━━
Author's p.o.v
"morning"
Perhatian kelsha sontak teralih, saat mendengar suara seorang pria yang amat ia kenali. Disana, berdiri hyunjin dengan kaos putih polos yang melekat pada tubuh tinggi dan terbentuknya. Menyunggingkan senyum tipis kearahnya. Membuatnya tanpa sadar menahan napas karena hyunjin terlalu bersinar. Pria itu terlihat sangat tampan, bahkan ketika belum mandi sekalipun. Ia masih bisa melihat rambutnya yang sedikit acak acakan.
Kelsha hampir mengira ini mimpi, namun ternyata bukan. setelah ia diam diam mencubit tangannya sendiri dan terasa sakit. Ini benar benar nyata. Dan hal itu membuat jantungnya berdebar kian keras. "morning.." balas gadis itu dengan senyuman terbaiknya, berusaha bersikap normal padahal rasanya kelsha sangat gugup. Kakinya terasa bagaikan jelly. Apabila ia tidak duduk, mungkin saja gadis itu sudah ambruk.
Mengapa bisa sampai begini? Padahal biasanya pun ia dan hyunjin dulu sering bertemu dan makan bersama. Kelsha mulai memikirkan reaksinya yang berlebihan. Mengapa kegugupan melandanya dan jantungnya berdentum lebih keras seolah tidak siap dan tidak terbiasa dengan sikap hangat hyunjin pagi ini.
Kelsha harus menyesuaikan secepatnya. Atau ia akan berakhir mempermalukan diri sendiri.
Gadis lalu menyuapkan potongan roti pada mulutnya. Tatapannya tetap tak lepas dari hyunjin yang saat ini sedang melihat kesana kemari seolah mencari sesuatu atau seseorang dengan langkah kaki yang berjalan kearahnya, tangan tangan panjangnya menyisir rambut berkilauan sehitam arang itu dengan pelan.
Mencari siapa? Kelsha bertanya tanya dalam benaknya. Ah sudahlah, ia tidak bisa memaksakan dirinya untuk normal. Memangnya ia pernah jadi normal apabila berada didekat hyunjin? Kalian baca deh chapter yang lalu lalu. Kelakuannya begitu menyebalkan dan lumayan agresif, seingatnya.
Tapi kelsha benar benar belum beradaptasi dengan sikap hyunjin yang ini. Pria itu biasanya seperti es balok dan sekarang tiba tiba berubah menjadi hangat. serupa sepiring penekuk dengan sirup maple yang dibuatkan omanya pada pagi hari apabila ia berkunjung ke suatu negara bagian eropa.
"tante julie sama om james kemana?" tanya hyunjin dengan santai, raut wajahnya terlihat sedikit bingung karena kedua orang tua kelsha tidak hadir dimeja makan. Langkah kakinya semakin mendekat membuat jantung kelsha semakin berdugem saja.
"mau tau aja lo, tumben?" suara seseorang membuat kacau pagi sempurna yang bagaikan mimpi seorang kelsha cerestell veitsern. Ia melayangkan tatapan setajam pisau yang baru saja diasah pada pria yang baru memasuki ruang makan dengan wajah santai tak bersalahnya.
Si brengsek ini...
Han jisung.
keluar dari dapur dengan membawa semangkuk mie instan diikuti beberapa orang dapur, yang membawa beberapa makanan junkfood pesanan pria itu. Ada macam macam. Seperti pizza, steak, satu piring berisi potongan ayam goreng dari gerai yang populer. Kesukaan hyunjin juga, ngomong ngomong. Dibayar berapa pelayan pelayan itu untuk melayani si rakus nomor satunya keluarga han. Kelsha bertanya dalam hati.
Gadis itu kini menarik napas dalam berusaha mengontrol emosinya yang kian dapat dirasa, akan meledak. Ia mulai meraih pisau rotinya, memotong penekuk rasa stroberi didepannya dengan pelan. Dan mulai berandai andai. Apakah tuhan akan menghukumnya apabila ia membunuh han jisung dengan pisau daging? Mencincangnya sampai menjadi butiran lalu melemparnya ke perseus. Anjing penjaga milik bangchan yang terkenal agak liar dan sulit dilatih.
KAMU SEDANG MEMBACA
•MINE•║ Hwang Hyunjin [END]
Fanfic❝it's tired and painful to love someone too much, but he'll never be mine.❞ Kelsha cerestell veitsern, si tuan putri sempurna yang paling dimanja oleh keluarga veitsern. Keinginannya harus dituruti, dan jika ia ingin sesuatu maka ia harus berhasil m...