"Hachiii. "
Gadis itu mengelap lendir ingus yang kelar dari hidungnya dengan tisu. Dia sedang mengalami batuk pilek dan demam. Sekarang dia berada di kasur big sizenya.
Penyakit itu menyerangnya setelah kejadian di hari Senin kemarin. Hal itu pastinya disebabkan oleh air yang menyuram tubuhnya hingga basah kuyup. Ditambah dia harus mengeringkan tubuh dan bajunya dengan hair dryer. Masuk anginlah sudah.
"Lisa ini sarapan dulu baru minum obatnya. " wanita paruh baya yang merupakan mommy dari gadis yang bernama Lisa memasuki kamar.
"Iya mom. " Lisa langsung mengambil makanan yang dibawa oleh mommynya.
"Kok kamu bisa kayak begini? " tanya mommy.
"Kemaren dia habis keguyur sama air dingin mom. " Itu bukan Lisa yang menjawab, tetapi Seokjin. Dia baru saja datang bersama ketiga adiknya. Mereka berempat belum berangkat sekolah, karena sekarang masih pukul 6.
"Kok kamu gak bilang sama mommy sih? " protes mommy ke Lisa. Lisa hanya menatap datar keempat saudaranya. Padahal dia sudah berusaha menyembunyikan semua ini saat mommynya bertanya kemarin. Eh malah dibongkar oleh keempat saudaranya.
"Siapa yang nyiram kamu, kasih tau mom. Biar mommy penyet jadi ayam penyet orangnya. " Mommy sangat kesal. Berani beraninya orang itu menyiram anak perempuan pertamanya.
"Tenang mom, orangnya udah kita skors seminggu kok. " sahut Bambam.
"Tambahin hukuman buat dia, itu masih kurang. Kasih dia hukum sosial selama 1 bulan. " titah mommy.
"Yah masih kurang mom, mereka kan terkenal pelit. Gimana kalo suruh mereka sumbangin sebagian kekayaannya buat fakir miskin. Pasti tersiksa deh mereka. Secara mereka itu kan pelitnya minta ampun,pasti bakal enggan buat nyumbangin sebagian hartanya. " sahut Lia.
"Sekalian aja lu suruh dia buat nyuci mobil lu. " timpal Bambam.
Daddy yang baru saja datang bingung, kenapa keempat anaknya ribut di depan pintu kamar Lisa. "Ada apa ini, kok rame banget? " tanya daddy.
"Lah itu anak kenapa meler meler kek gitu? " tanya daddy lagi saat melihat Lisa yang mengelap hidungnya terus menerus dengan tisu.
"Kak Lisa sakit dad. " beritahu Lia.
"Lah kok bisa? "
"Gini ya biar pada gak nanya lagi Suga ceritain yang lengkap biar gak bingung. Jadi kemaren ada orang yang mau buli dekel, nah ngebulinya itu di siram pakek air. Terus nih anak sok baik banget pengen nolongin si korban, ya gitu deh akhirnya. Korbannya selamat dia yang malah sakit. " Bukannya marah atau sedih pada kejadian yang menimpa pada Lisa. Mereka malah melongo sambil menatap Suga tidak percaya.
"Napa sih? " tanya Suga yang merasa risih ditatap.
"Ini beneran Min Suga kan? " tanya Jin.
"Ini emang gw, kenapa sih emang. Gak jelas banget. " gerutu Suga.
"Baru kali ini lu ngomong panjang bang. " ucap Lia dengan tatapan kagumnya.
"Harus dapat penghargaan ini mah. " ucap Lisa sok dramatis sambil bertepuk tangan.
"Tau ah. " Suga pasrah, dia sudah malas menanggapi keluarganya yang sepertinya sudah tidak waras.
"Terus si pelaku udah dikasih hukuman apa belum? " tanya daddy.
"Udah dad, dia di skors selama 1 minggu. " jawab Bambam.
"Kurang itu, kalo korbannya gak sakit kayak Lisa masih mending. Tambahin hukumannya, daddy gak mau tau. " Tentu saja Daddy Suho tidak terima dengan perlakuan orang itu. Bukankah dia sudah memberi peringatan pada para murid di sekolahnya. Jangan pernah berani menyakiti anak anaknya, jika berani melakukan itu. Siap siap mereka akan menerima hukuman sesuai perlakuan mereka pada anak anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We More? [END]
Teen FictionSeorang gadis yang bernama Min Lalisa mencintai Jeon Jungkook sahabatny sendiri, tapi Jungkook mencintai wanita lain sehingga Lisa hanya bisa memendam perasaannya agar tidak merusak persahabatannya. Penasaran gimana kisah selanjutnya? Baca di cerit...